SE-34/2020

Ketentuan Penggunaan Saluran Elektronik Saat New Normal oleh DJP

Redaksi DDTCNews | Senin, 15 Juni 2020 | 09:00 WIB
Ketentuan Penggunaan Saluran Elektronik Saat New Normal oleh DJP

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Optimalisasi penggunaan saluran elektronik menjadi salah satu bentuk penyesuaian dalam kegiatan tertentu yang memerlukan interkasi langsung dengan wajib pajak/kuasa wajib pajak/pihak lain. Lantas, bagaimana ketentuannya?

Dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-34/PJ/2020 disebutkan saluran elektronik yang digunakan dalam penyesuaian kegiatan tertentu adalah laman DJP, email, dan saluran elektronik lain seperti video conference, faksimile, dan aplikasi pengirim pesan.

“Dalam rangka beradaptasi dengan tatanan kenormalan baru yang produktif dan aman Covid-19, dilakukan penyesuaian kegiatan tertentu dalam rangka pelaksanaan tugas di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak,” demikian bunyi salah satu poin ketentuan umum dalam SE-34/PJ/2020.

Baca Juga:
BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Setidaknya ada enam ketentuan terkait penggunaan saluran elektonik. Pertama, meminta penyataan tertulis wajib pajak/kuasa wajib pajak/pihak lain bahwa yang bersangkutan menyetujui dan menyanggupi untuk menggunakan saluran elektronik.

Pernyataan tertulis itu menggunakan contoh formulir dalam Lampiran huruf G SE-34/PJ/2020. Permintaan pernyataan itu dilakukan jika penggunaan saluran elektronik tersebut belum diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kedua, memperhatikan etika dan keamanan data dan informasi seperti yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-33/PJ/2020. Ketiga, membantu wajib pajak/kuasa wajib pajak/pihak lain secara patut dan wajar terkait hal teknis penggunaan saluran elektronik.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Keempat, memastikan identitas wajib pajak/kuasa wajib pajak/pihak lain, berupa alamat email, nomor telepon, dan akun video conference sesuai dengan persetujuan atau pernyataan terulis yang disampaikan oleh wajib pajak/kuasa wajib pajak/pihak lain.

Kemudian, memastikan pula email dan nomor telepon yang digunakan oleh wajib pajak terdaftar dalam sistem informasi DJP.

Kelima, KPP tempat wajib pajak terdaftar melakukan pemutakhiran data secara jabatan berdasarkan pernyataan terulis wajib pajak. Hal ini sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No.SE-27/2020.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Keenam, menatausahakan dan mendokumentasikan pelaksanaan penyesuaian kegiatan tertentu secara tertib administrasi. Hal ini menjadi satu kesatuan dengan penyelesaian pelaksanaan tugas.

Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan tertentu yang dimaksud mencakup kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang pengawasan, ekstensifikasi, pemeriksaan, pemeriksaan bukti permulaan, penyidikan, forensik digital, penagihan, penilaian, keberatan dan nonkeberatan (Pasal 36 UU KUP).

Seluruh kegiatan itu mengalami penyesuaian, terutama yang memerlukan interaksi langsung dengan wajib pajak/kuasa wajib pajak/pihak lain. Simak artikel 'New Normal, DJP Lakukan Penyesuaian Sejumlah Kegiatan! Ini Panduannya’. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN