VIETNAM

Kebutuhan Domestik Tinggi, Tarif Bea Masuk Daging Babi Beku Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Senin, 27 Desember 2021 | 09:36 WIB
Kebutuhan Domestik Tinggi, Tarif Bea Masuk Daging Babi Beku Dipangkas

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews – Pemerintah Vietnam memutuskan menurunkan tarif bea masuk daging babi beku dari Amerika Serikat (AS) per 1 Juli 2022 lantaran produksi daging babi dalam negeri yang menurun belakangan ini.

Dewan Produsen Babi Nasional (National Pork Producers Council/NPPC) AS menyebut tarif bea masuk daging babi beku dari AS ke Vietnam dipangkas menjadi 10% dari 15%. Keputusan tersebut akan berlaku efektif mulai 1 Juli 2022.

"Vietnam mengonsumsi banyak daging babi, tetapi peternak saat ini tengah menghadapi flu babi Afrika sehingga produksi daging babi domestik menurun signifikan dan meningkatkan ketergantungan pada impor," kata Presiden NPPC Jen Sorenson seperti dilansir Ocj, Senin (27/12/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Tarif tersebut masih lebih tinggi ketimbang negara mitra dengan Vietnam, seperti Uni Eropa, Rusia, dan negara-negara yang tergabung dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) yang rata-rata sebesar 7,5%.

Namun demikian, penurunan tarif tersebut tetap memberikan keuntungan bagi pelaku usaha AS. Hal ini dikarenakan volume daging babi yang diekspor dari AS ke Vietnam terbilang tinggi. Tahun lalu, industri daging AS mengekspor 25.000 ton daging babi beku ke Vietnam.

Jumlah daging babi AS tersebut memenuhi 4% hingga 5% dari kebutuhan masyarakat. Sebagian besar impor daging babi beku dari Vietnam berasal dari Rusia yang mencapai 136.000 ton atau senilai $313 juta yang setara dengan Rp4,44 triliun.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Saat ini, kebutuhan daging babi di Vietnam terus mengalami lonjakan seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Rata-rata konsumsi daging babi di Vietnam mencapai 26 kg per kapita dan diperkirakan naik menjadi 32,72 kg per kapita pada 2029.

Sekalipun memiliki tingkat konsumsi daging babi yang tinggi, Vietnam tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itu, hampir 90% kebutuhan daging babi Vietnam harus diimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (rizki/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN