EKONOMI DIGITAL

Ke Australia, Jokowi Buka Kerja Sama Ekonomi Digital

Redaksi DDTCNews | Senin, 27 Februari 2017 | 14:03 WIB
Ke Australia, Jokowi Buka Kerja Sama Ekonomi Digital Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditemani Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull beramah-tamah di Royal Botanical Garden, Sydney Australia (26/2). (Foto: Biro Pers Setpres)

JAKARTA, DDTCNews – Dalam pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan delegasi Pemerintah Australia, secara spontan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan kerja sama ekonomi di bidang digital.

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan dengan penawaran itu, posisi tawar kita menjadi sangat baik, karena semua orang mau masuk dalam bidang itu.

“Saya merasa Presiden lihai sekali menyodorkan prospek yang sangat menggiurkan, karena memang ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, salah satu yang pertumbuhannya paling tinggi. Ini menurut saya adalah suatu prospek yang menggiurkan,” katanya dalam konferensi pers di Sydney, Australia, Minggu (26/2) waktu setempat.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Menanggapi usulan yang disampaikan Presiden Jokowi itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Perdana Menteri (PM) Australia Malcom Turnbull menyambut baik.

“Bahkan PM Turnbull mengusulkan diadakannya suatu konferensi besar antara Australia dan Indonesia di Bandung,” kata Menlu.

Dia menambahkan di konferensi besar itu akan ditingkatkan paling tidak perjanjian di antara pengusaha-pengusaha muda di bidang ekonomi digital.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selain itu, lanjut Menlu, Pemerintah Indonesia juga sudah punya payung kerja sama yang baru ditandatangani oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf untuk pelaksanaan kerja sama di bidang ekonomi digital tersebut.

“Ini adalah prospek baru di dalam hubungan bilateral Indonesia dengan Australia,” pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi