KP2KP BENTENG

Kantor Pajak Ini Sosialisasikan Aturan PTKP Terbaru kepada UMKM

Redaksi DDTCNews | Jumat, 18 Maret 2022 | 13:30 WIB
Kantor Pajak Ini Sosialisasikan Aturan PTKP Terbaru kepada UMKM

Ilustrasi.

BENTENG, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Benteng mengadakan sosialisasi ketentuan penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak UMKM yang tertuang dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

Pegawai KP2KP Benteng Winandra Syah Hutama mengatakan ketentuan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) untuk wajib pajak orang pribadi UMKM tersebut dijalankan pada tahun pajak 2022 sebagaimana diatur dalam UU No. 7/2021.

"PTKP ini sejumlah Rp500 juta dalam setahun, sehingga bagi wajib pajak UMKM yang omzetnya masih dibawah Rp500 juta tidak perlu membayar PPh final UMKM," katanya dikutip dari laman resmi Ditjen Pajak (DJP), Jumat (18/3/2022).

Baca Juga:
Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Namun demikian, lanjut Winandra, apabila dalam tahun berjalan omzet wajib pajak melebihi Rp500 juta maka wajib pajak tersebut harus harus menyetorkan pajak PPh final 0,5% dari total penghasilan dikurangi Rp500 juta.

Sosialisasi terkait dengan PTKP untuk wajib pajak UMKM sudah dilakukan sejak awal tahun oleh tim KP2KP Benteng, baik di Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) maupun di Helpdesk. Akan tetapi, masih banyak wajib pajak yang belum menerima informasi tersebut.

Tim KP2KP pun bergerak langsung untuk menyosialisasikan ketentuan baru tersebut, salah satunya ke Pasar Benteng. Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi di Pasar Benteng dilakukan oleh Winandra bersama pegawai KP2KP lainnya, Bastomi Ali Ustadi.

Dari sosialisasi tersebut, tim KP2KP berharap wajib pajak dapat memahami peraturan perpajakan terbaru dan menjalankan kewajiban perpajakannya dengan baik. Tim juga berharap angka kepatuhan perpajakan di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar bisa makin meningkat. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?