AMERIKA SERIKAT

Kanada Maju Terus Pajaki Layanan Digital, AS Mulai Gerah

Redaksi DDTCNews | Kamis, 13 Januari 2022 | 15:30 WIB
Kanada Maju Terus Pajaki Layanan Digital, AS Mulai Gerah

Ilustrasi.

WASHINGTON, DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyampaikan keberatannya atas rencana Kanada dalam menerapkan pemajakan atas layanan digital.

Menanggapi wacana tersebut, para senator mendesak Perwakilan Dagang AS untuk menekan Kanada dalam memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan perdagangan United State-Mexico-Canada Agreement (USMCA).

"Lebih baik menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi tetapi Perwakilan Dagang AS harus siap menggunakan alat penegakan yang kuat dan inovatif," jelas Senator Senior Mike Crapo, dikutip Kamis (13/1/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senator AS berpendapat gagasan Kanada terkait pajak layanan digital merupakan wujud diskriminasi terhadap perusahaan AS. Alasannya, ada banyak perusahaan penyedia layanan digital yang berkedudukan di AS.

Deputi Perwakilan Dagang AS Jayme White akhirnya menyampaikan permasalahan tersebut kepada Wakil Menteri Perdagangan Kanada David Morrison. White menekankan bahwa Kanada perlu patuh terhadap komitmennya dalam USMCA.

Melalui negosiasi ini, White dan Morrison bersepakat untuk duduk bersama membahas permasalahan yang ada termasuk perkara perdagangan bilateral. Walaupun demikian, seperti dilansir money.usnews.com, belum ada tanda-tanda kemajuan terkait permasalahan ini.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Sebagai informasi, usulan mengenai pajak layanan digital telah disuarakan oleh Kanada sejak April 2021. Kendati memantik protes dari AS, 'Negeri Pecahan Es' itu bahkan menegaskan kebijakan itu akan tetap berlaku.

Niat tersebut dilanjutkan oleh Kanada dengan menyetujui proposal dua pilar dari OECD. Langkah ini diambil demi memastikan perusahaan multinasional termasuk penyedia layanan digital untuk membayar bagian pajaknya. (vallencia/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN