THAILAND

Kamar Dagang Minta Bantuan Voucher Cashback Diganti Insentif Pajak

Dian Kurniati | Selasa, 13 Juli 2021 | 15:42 WIB
Kamar Dagang Minta Bantuan Voucher Cashback Diganti Insentif Pajak

Ilustrasi. 

BANGKOK, DDTCNews – Kamar Dagang Thailand meminta pemerintah kembali memberikan berbagai insentif untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Ketua Kamar Dagang Thailand Sanan Angubolkul mengatakan berbagai aktivitas ekonomi kembali terhenti seiring dengan pemberlakuan lockdown dan jam malam. Salah satu usulannya adalah perubahan skema bantuan e-voucher cashback menjadi insentif pajak untuk mendorong konsumsi masyarakat.

"Skema cashback seharusnya diubah menjadi program yang mirip dengan program pengurangan pajak," katanya, dikutip pada Selasa (12/7/2021).

Baca Juga:
Dorong Konsumsi 2025, Negara Tetangga Ini Kembali Beri Diskon Pajak

Sanan mengatakan syarat dan ketentuan pada skema e-voucher cashback sangat rumit sehingga perlu dihapus dan diganti program lain yang lebih efisien. Dalam hal ini, lanjutnya, pemberian insentif pajak dapat menjadi pilihan.

Dengan skema insentif, pemerintah dapat memberikan pengurangan pajak untuk wajib pajak orang pribadi hingga 30.000 baht atau Rp13,3 juta saat membeli berbagai barang dan jasa. Dia meyakini insentif itu akan mendorong masyarakat tetap melakukan konsumsi di tengah pandemi.

Sementara pada kelompok masyarakat miskin dan rentan, Sanan menilai pemerintah perlu menggandakan subsidi menjadi 6.000 baht atau Rp2,6 juta per orang dari saat ini 3.000 baht atau Rp1,3 juta.

Baca Juga:
Dukung Pariwisata, Diskon Pajak Hiburan Diperpanjang Hingga Akhir 2025

Bagi pelaku usaha, secara umum, stimulus yang dibutuhkan berupa akses kredit yang lebih baik dan moratorium utang. Stimulus tersebut akan membantu pelaku usaha melonggarkan arus kasnya di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, Kamar Dagang juga menyerukan program paspor vaksin digital terus diperluas agar wisatawan kembali berdatangan. Adapun pada awal bulan ini, pemerintah telah meluncurkan program tersebut di Phuket sebagai percontohan.

Terakhir, Sanan mendesak pemerintah untuk menyediakan alat tes cepat Covid-19 dengan harga yang terjangkau sehingga masyarakat dapat melakukan tes secara mandiri.

"Kita perlu mempercepat penanganan pandemi di Bangkok karena menjadi pusat ekonomi negara dan [tempat] penting dalam rencana pembukaan kembali pemerintahan," ujarnya, seperti dilansir bangkokpost.com. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Tersangka Penggelapan PPN Mengaku Kapok Setelah Bayar Denda 300 Persen

Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Juni 2024: NPWP Cabang Digantikan NITKU, Pengawasan Diperkuat ke HWI

Sabtu, 28 Desember 2024 | 13:30 WIB ASET KRIPTO

Pengawasan Aset Kripto Resmi Beralih ke OJK Januari 2025

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pemerintah Bebaskan Bea Masuk Barang Keperluan Proyek Pemerintah

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:07 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Hitung Hari sebelum Coretax Resmi Berlaku, PKP Perlu Bikin Sertel Baru

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:00 WIB PERATURAN KEPABEANAN

Aturan Baru terkait Pembukuan di Bidang Bea dan Cukai, Unduh di Sini

Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Perlu WP OP Siapkan Sebelum Lapor SPT Tahunan