KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi: Pandemi Virus Corona Jadi Momentum Transformasi Ekonomi Desa

Dian Kurniati | Kamis, 24 September 2020 | 14:35 WIB
Jokowi: Pandemi Virus Corona Jadi Momentum Transformasi Ekonomi Desa

Presiden Joko Widodo. (foto: hasil tangkapan layar dari medsos)

JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pandemi virus Corona atau Covid-19 dapat menjadi momentum untuk mulai mentransformasi ekonomi desa sehingga dapat berperan penting dalam menjaga perekonomian nasional.

"Gunakan momentum saat ini untuk mengintegrasikan program penanggulangan kemiskinan dan konsolidasikan program peningkatan ekonomi desa," katanya dalam pembukaan rapat terbatas, Kamis (24/9/2020).

Jokowi pun memerintahkan para menterinya memulai reformasi mengenai strategi besar dalam transformasi ekonomi desa, dimulai dengan dengan memastikan ekonomi masyarakat desa aman dari tekanan pandemi virus Corona.

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Dia juga ingin skema program jaring perlindungan sosial bisa diterima oleh masyarakat desa yang membutuhkan, seperti program keluarga harapan (PKH), bansos tunai, dan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.

Demikian pula program padat karya tunai yang dijalankan beberapa kementerian, Jokowi ingin semuanya dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat desa yang kehilangan pekerjaan, kesulitan mencari kerja, atau keluarga tidak mampu.

Selain itu, Jokowi ingin program penanggulangan kemiskinan di kementerian/lembaga dapat terintegrasi. Misal, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memastikan dana desa digunakan untuk BLT dana desa.

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Kemudian, Kementerian PUPR membangun infrastruktur dasar, Kementerian Perhubungan memastikan konektivitas desa, Kementerian Sosial penanganan warga kurang mampu, serta Kementerian Koperasi dan UKM mendorong usaha kecil dan mikro di desa.

"Kalau tidak terintegrasi, hasilnya tidak kelihatan. Oleh sebab itu, semua harus dijalankan dalam strategi besar yang solid dan terintegrasi," ujar Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga masyarakat desa tetap memiliki kesempatan berkreasi memanfaatkan potensi lokalnya. Nanti, pemerintah akan menghubungkannya dengan akses permodalan, teknologi, atau menambah keterampilan. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu