Presiden Joko Widodo.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% pada kuartal I/2024 memberikan optimisme terhadap prospek perekonomian nasional ke depan.
Jokowi mengeklaim kinerja ekonomi negara-negara lain tumbuh melambat atau bahkan terkontraksi, tetapi ekonomi Indonesia justru mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.
"Saat yang lain turun growth-nya, kita mampu tumbuh 5,11%. Ini patut kita syukuri. Ini banyak didukung oleh konsumsi, tetapi juga kedua oleh investasi yang terus masuk ke negara kita," katanya, Selasa (7/5/2024).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) menyumbang PDB masing-masing sebesar 54,93% dan 29,31%. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,91% dan PMTB tumbuh 3,79%.
Sementara itu, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 24,29% dan konsumsi pemerintah tumbuh 19,9%. Kedua komponen PDB tersebut tumbuh tinggi berkat penyelenggaraan pemilu 2024.
Meski bertumbuh tinggi, konsumsi LNPRT dan konsumsi pemerintah berkontribusi masing-masing hanya sebesar 1,43% dan 6,25% terhadap PDB.
Bila diperinci secara sektoral, BPS mencatat sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap PDB seperti manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan mampu tumbuh positif. Hanya sektor pertanian yang terkontraksi sebesar 3,54%.
Menurut BPS, kontraksi pada sektor pertanian sepanjang kuartal I/2024 disebabkan oleh turunnya produksi komoditas pertanian karena El Nino. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.