PER-04/PJ/2020

Jika Kondisi Ini Terjadi, Tempat Pendaftaran NPWP Harus Ditentukan DJP

Redaksi DDTCNews | Selasa, 29 November 2022 | 11:00 WIB
Jika Kondisi Ini Terjadi, Tempat Pendaftaran NPWP Harus Ditentukan DJP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak bisa mendaftarkan nomor pokok wajib pajak (NPWP)-nya melalui kantor pelayanan pajak (KPP) atau kantor pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan (KP2KP). Syaratnya, wilayah kerja KPP atau KP2KP yang dituju harus meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak tersebut.

Kendati demikian, terdapat kondisi khusus apabila tempat tinggal, tempat kedudukan, dan tempat kegiatan usaha wajib pajak tidak dapat ditentukan. Jika kondisi tersebut terjadi, penentuan tempat pendaftarannya harus dilakukan oleh Dirjen Pajak.

“Dalam hal: a. tempat tinggal …; b. tempat kedudukan …; atau c. tempat kegiatan usaha …, tidak dapat ditentukan, Dirjen Pajak berwenang menentukan KPP tertentu sebagai tempat wajib pajak terdaftar,” bunyi penggalan Pasal 5 PER-04/2020, dikutip pada Selasa (29/11/2022).

Baca Juga:
Bagaimana Nasib Aplikasi M-Pajak setelah Ada Coretax? DJP Ungkap Ini

Beleid tersebut menyebutkan ada 2 kondisi khusus yang membuat penentuan lokasi pendaftaran NPWP harus dilakukan oleh Dirjen Pajak. Pertama, dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak berada dalam 2 atau lebih wilayah KPP dalam 1 wilayah kerja kantor wilayah (Kanwil) DJP.

Pada kondisi tersebut, penentuan tempat pendaftaran wajib pajak dilakukan oleh Kepala Kanwil DJP atas nama Dirjen Pajak. Kedua, dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak berada dalam 2 atau lebih wilayah kerja Kanwil DJP maka penentuan tempat pendaftaran wajib pajak dilakukan oleh Dirjen Pajak.

Kemudian, sesuai SE-27/2020, masih ada kondisi lain yang membuat lokasi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak tidak dapat ditentukan. Kondisi itu terjadi apabila terdapat data atau informasi yang menunjukkan tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak berada di 2 atau lebih wilayah KPP dan tidak dapat ditentukan tempat sesuai keadaan sebenarnya.

Baca Juga:
Tagih Tunggakan WP, DJP Bisa Kirim Surat Teguran Langsung Via Coretax

Pada kondisi ini, KPP dapat mengusulkan penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak ke Kanwil DJP atau kantor pusat direktorat jenderal pajak (KPDJP) sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Seperti diketahui, wajib pajak harus melakukan pendaftaran diri sebab memerlukan NPWP sebagai nomor identitas wajib pajak dalam administrasi pelaksanaan hak atau pemenuhan kewajiban perpajakannya. (Fauzara Pawa Pambika/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 16:00 WIB LAYANAN PAJAK

Bagaimana Nasib Aplikasi M-Pajak setelah Ada Coretax? DJP Ungkap Ini

Kamis, 06 Februari 2025 | 13:30 WIB PMK 81/2024

PPh Final PHTB Kini Harus Dilaporkan Lewat SPT Masa PPh Unifikasi

Kamis, 06 Februari 2025 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Punya Cicilan Rumah atau KPR? Ingat, Harus Dimasukkan ke SPT Tahunan

BERITA PILIHAN
Kamis, 06 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX DJP

Ubah Data Pengurus sebagai Pengganti PIC Coretax, Begini Caranya

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:30 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Diprakarsai Kemenkeu, Pemerintah Susun PP Cukai Minuman Berpemanis

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Lapor SPT Tahunan Orang Pribadi Formulir 1770S di DJP Online

Kamis, 06 Februari 2025 | 17:30 WIB KONSULTASI PAJAK

Sudah Dapat Tax Holiday? Perusahaan Jangan Lupa Dua Hal Ini!

Kamis, 06 Februari 2025 | 16:00 WIB LAYANAN PAJAK

Bagaimana Nasib Aplikasi M-Pajak setelah Ada Coretax? DJP Ungkap Ini

Kamis, 06 Februari 2025 | 14:03 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Apresiasi Penghematan Anggaran Prabowo, Dianggap ‘Reformasi APBN’

Kamis, 06 Februari 2025 | 14:00 WIB PROVINSI LAMPUNG

Segera Dilantik, Gubernur Diminta Langsung Bikin Pemutihan Pajak

Kamis, 06 Februari 2025 | 13:30 WIB PMK 81/2024

PPh Final PHTB Kini Harus Dilaporkan Lewat SPT Masa PPh Unifikasi