VIETNAM

Jaga Laju Ekonomi, Otoritas Ini Usulkan Diskon Tarif PPN Diperpanjang

Dian Kurniati | Minggu, 22 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Jaga Laju Ekonomi, Otoritas Ini Usulkan Diskon Tarif PPN Diperpanjang

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Kementerian Keuangan Vietnam tengah mengusulkan perpanjangan periode pemangkasan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10% menjadi 8% hingga semester I/2024.

Kemenkeu menilai jangka waktu insentif pajak perlu diperpanjang menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Apabila PPN 8% diterapkan pada Januari - Juni 2024, potensi penerimaan yang hilang mencapai VND25 triliun atau sekitar Rp16,04 triliun.

"Usulan pengurangan PPN sebesar 2% diharapkan dapat mendukung dunia usaha dan masyarakat," bunyi pernyataan Kemenkeu, dikutip pada Minggu (22/10/2023).

Baca Juga:
Batas Waktu Pemberitahuan Keberatan Wajib Pajak yang Tak Penuhi Syarat

Saat ini, Kemenkeu tengah mempelajari dan mengusulkan sejumlah kebijakan untuk mengurangi tarif pajak, pungutan, dan retribusi pada tahun depan. Salah satu usulannya, pengurangan PPN sebesar 2% pada semester I/2024 atas kelompok barang dan jasa tertentu yang saat ini dikenakan tarif 10%.

Kemenkeu pun menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan seperti kementerian lainnya, Kamar Dagang dan Industri Vietnam, serta komite masyarakat kota dan provinsi mengenai usulan kebijakan tersebut.

Kebijakan PPN 8% saat ini juga sedang berlaku pada periode Juli hingga Desember 2023. Adapun PPN bertarif 8% dikenakan atas barang dan jasa yang normalnya dikenakan PPN sebesar 10%, kecuali barang dan jasa tertentu.

Baca Juga:
Kanwil DJP Jakarta Utara Berhasil Realisasikan Target Pajak 2024

Barang dan jasa yang dikecualikan dari tarif 8% yakni layanan telekomunikasi, layanan keuangan dan perbankan, sekuritas, asuransi, bisnis real estate, produk logam, produk pertambangan (tidak termasuk batu bara), penyulingan minyak bumi, produk kimia, serta barang dan jasa yang dikenakan pajak penjualan khusus.

Sepanjang Juli hingga September 2023, pengurangan tarif PPN telah memberikan dukungan kepada dunia usaha dan konsumen senilai total VND11,7 triliun atau Rp7,5 triliun.

Selain menurunkan harga pada banyak barang dan jasa, kebijakan ini juga mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja sehingga mendorong permintaan konsumen.

Seperti dilansir vir.com.vn, pengurangan tarif PPN pertama kali diberlakukan pada 2022. Pada saat itu, realisasi kebijakan pengurangan tarif PPN senilai VND44 triliun atau Rp28,24 triliun yang klaim telah meringankan beban ekonomi masyarakat selama masa-masa sulit. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 23 Januari 2025 | 18:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA UTARA

Kanwil DJP Jakarta Utara Berhasil Realisasikan Target Pajak 2024

Kamis, 23 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Surat Keterangan PP 55/2022 di Coretax DJP

BERITA PILIHAN
Kamis, 23 Januari 2025 | 19:30 WIB DDTC TOWN HALL 2025

DDTC Town Hall: From Vision to Action, Empowering Tomorrow

Kamis, 23 Januari 2025 | 19:25 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dilaksanakan Mulai Bulan Depan

Kamis, 23 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Surat Keterangan PP 55/2022 di Coretax DJP

Kamis, 23 Januari 2025 | 17:45 WIB DDTC TOWN HALL

Town Hall 2025, DDTC Apresiasi dan Dukung Pengembangan Karier Pegawai

Kamis, 23 Januari 2025 | 17:00 WIB KABUPATEN SUKOHARJO

Tarif PBB-P2 Lahan Produksi Lebih Rendah, Bisa Dukung Ketahanan Pangan

Kamis, 23 Januari 2025 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sederet Kondisi yang Bikin WP Tidak Kena Denda Telat Lapor SPT Masa

Kamis, 23 Januari 2025 | 15:40 WIB DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Seminar DDTC Academy soal P2DK, Pemeriksaan, dan Bukper di Era Coretax