MALAYSIA

Insentif Pajak Diberikan, Pemerintah Serius Dukung Kendaraan Listrik

Syadesa Anida Herdona | Selasa, 02 November 2021 | 18:30 WIB
Insentif Pajak Diberikan, Pemerintah Serius Dukung Kendaraan Listrik

Pemilik mobil Tesla Tim Shim, 42, merekam video "unboxing" dari mobil Model 3 barunya di Singapura, Senin (25/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su/AWW/djo

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Pengecualian beban pajak untuk mobil tanpa emisi karbon disahkan dalam rancangan anggaran 2022. Kebijakan bakal mendorong warga negeri jiran untuk membeli kendaraan listrik sekaligus mendukung target pemerintah dalam menekan emisi karbon.

Pengusaha di industri otomotif Malaysia berharap pemberian insentif pajak ini dapat menggenjot angka produksi kendaraan listrik. Targetnya, harga jual kendaraan listrik bisa merangkak naik ke rentang RM140.000 sampai RM160.000. Angka tersebut dianggap masih masuk untuk kantong masyarakat kelas menengah.

“Hal yang lebih menarik dari pemberian insentif pajak ini adalah akan meningkatkan produksi kendaraan listrik milik Malaysia yang bekerja sama dengan Kanada. Keduanya tergabung untuk memproduksi mobil listrik sport dengan ukuran lebih kecil, “ tulis Free Malaysia Today, dikutip Selasa (2/11/2021).

Baca Juga:
Dorong Konsumsi 2025, Negara Tetangga Ini Kembali Beri Diskon Pajak

Dengan insentif yang diberikan, kendaraan listrik yang dibanderol di harga RM200.000 sampai RM250.000 pun diyakini masih banyak peminatnya. Sejumlah perusahaan multinasional sudah menyampaikan minatnya untuk menjadikan mobil listri sebagai kendaraan operasional perusahaan.

Rancangan anggaran 2022 akhirnya memposisikan Malaysia pada posisi yang menguntungkan. Malaysia dapat menarik investasi dari pembuat kendaraan listrik asal Korea Selatan, Eropa, dan Jepang.

Kendaraan listrik menjadi pemain baru yang cukup mengguncang industri otomotif. Salah satu contohnya dapat dilihat dari penjualan mobil listrik Tesla yang memiliki valuasi pasar bulan ini sebesar USD1 triliun. Lebih dari satu dekade lalu, Tesla meluncurkan mobil listrik pertamanya, Roadster EV secara terbatas pada 2009.

Baca Juga:
Pemerintah China dan Parlemen Sepakati UU PPN, Berlaku Mulai 2026

Guncangan juga dirasakan di kawasan ASEAN. Vingroup asal Vietnam akan menjadi yang pertama membuat dan menjual kendaraan listrik sendiri.

Jika kebijakan ini berjalan lancar, dalam 10 tahun mendatang Malaysia akan mendapat banyak tawaran sengit dari berbagai produsen kendaraan elektrik berbasis batu baterai. Produsen tersebut diantaranya berasal dari Cina, Korea Selatan, Eropa, dan Jepang. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:30 WIB KILAS BALIK 2024

Mei 2024: Fitur e-Bupot Diperbarui, Insentif Perpajakan di IKN Dirilis

Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:00 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

DJP Sampaikan 491 Laporan Gratifikasi di 2023, Nilainya Rp691,8 Miliar

Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Kembangkan Aplikasi CEISALite, Hanya Aktif Jika Hal Ini Terjadi

Sabtu, 28 Desember 2024 | 07:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Login Aplikasi Coretax DJP

Jumat, 27 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

NIB Pelaku Usaha Bisa Berlaku Jadi ‘Kunci’ Akses Kepabeanan, Apa Itu?

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER