JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mendukung Bank Indonesia (BI) segera menerapkan penyederhanaan nominal rupiah atau redenominasi. Kebijakan menghilangkan tiga nol di belakang rupiah ini akan membuat mata uang Garuda lebih efisien dan memudahkan perhitungan dalam transaksi bisnis, jasa, maupun bagi anak-anak di sekolah.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penyederhanaan ini akan berpengaruh terhadap image atau citra dunia, termasuk investor terhadap Indonesia.
“Image negara lain kepada negara kita maupun kepada jumlah angka di rupiah pasti terpengaruh. Bahkan masih ada beberapa hal lain yang juga mempengaruhi keinginan pemerintah untuk redenominasi,” ujar Darmin dikantornya, Jakarta, Senin (19/12) malam.
Selain itu, sambungnya, redenominasi akan memudahkan anak-anak dalam berhitung. Sementara untuk pelaku bisnis, perusahaan, lebih mudah untuk menyusun pembukuan.
"Anak-anak kita sekolah baru kelas 2, diajarkan 4+5=9, tapi di luar tidak ada urusan itu. Adanya Rp20 ribu ditambah Rp10 ribu, jangan dianggap remeh. Itu artinya otak mereka tidak disetel dengan benar, mereka merugi sesuatu," ujarnya.
Namun, Darmin menegaskan, kalau pun tidak dilakukan redenominasi tidak masalah. "Kalau anda tanya kalau enggak ada redenominasi juga enggak apa-apa kalau mau terima (dengan kondisi Rupiah yang saat ini)," tukasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Uang Rupiah.
Bahkan demi kelancaran RUU Redenominasi, Gubernur BI Agus Martowardojo meminta dukungan langsung Presiden Joko Widodo. Permintaan ini disampaikan saat meluncurkan uang rupiah tahun emisi 2016 pada Senin, (19/12). (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.