Janet Yellen. (foto: AFP)
WASHINGTON, DDTCNews – Presiden terpilih Joe Biden diprediksi memilih Janet Yellen sebagai menteri keuangan AS. Bila terealisasi, Yellen akan menjadi wanita pertama yang memegang posisi tersebut dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi terkait dengan pencalonan Yellen. Namun, pencalonan Yellen dikonfirmasi oleh tiga orang yang menjalin komunikasi erat dengan para pembantu Biden di antaranya Jen Psaki.
“Presiden terpilih berharap untuk mengumumkan beberapa anggota tim ekonominya awal minggu depan yang akan bekerja dengannya untuk membangun ekonomi kembali lebih baik," cuit Psaki melalui media sosial, Senin (23/11/2020).
Sementara itu, Profesor Senior kebijakan perdagangan di Cornell University dan Senior Fellow di The Brookings Institution Eswar Prasad mengatakan Yellen akan membawa keahlian teknisnya yang luas serta pengalamannya dalam membuat kebijakan.
"Yellen adalah pembuat kebijakan yang ulung dan sangat dihormati, dengan kredensial yang kuat baik di bidang akademis maupun kebijakan. Selain itu, Yellen memiliki rasa empati yang mendalam bagi mereka yang kurang beruntung secara ekonom,” tuturnya.
Untuk diketahui, Yellen sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/FED) pada masa Presiden Barack Obama dan penasihat ekonomi Mantan Presiden Bill Clinton.
Kepala Strategi Kebijakan Washington di Stifel Group Brian Gardner berharap Menkeu yang baru dapat menghadapi kondisi ekonomi di tengah tekanan akibat pandemi, termasuk menegosiasikan paket stimulus baru dengan Kongres serta memenuhi janji kampanye lainnya.
"Tiga sampai enam bulan pertama akan sibuk. Pekerjaan pertamanya adalah keluar dan menjual paket stimulus lain. Kemudian menyusun dan menjual rencana pajak dan rencana infrastruktur. Lalu perdagangan," kata Brian Gardner seperti dilansir usnews.com. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.