PENGAMPUNAN PAJAK

Ini Pandangan Ekonom Soal Program Tax Amnesty

Redaksi DDTCNews | Jumat, 07 April 2017 | 10:37 WIB
Ini Pandangan Ekonom Soal Program Tax Amnesty

JAKARTA, DDTCNews – Beberapa kalangan masyarakat menilai program pengampunan pajak yang sudah berakhir dengan penilaian yang bervariatif. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai program tersebut berdasarkan sisi ekonomi.

Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan kebijakan program pengampunan pajak lahir karena adanya perintah konstitusi. Menurutnya perintah konstitusi dijabarkan jelas dalam pasal 2 ayat 2 UU Pengampunan Pajak.

"Indikator yang harus kita jadikan indikator evaluasi adalah indikator yang juga harus konsisten. Dari tujuan diberlakukan program tax amnesty. Misal, soal likuiditas ada pengaruh positif, walau kecil. Artinya tidak signifikan secara kalkulasi ekonomi," ujarnya di Kantor Indef Jakarta, Kamis (6/4).

Baca Juga:
Wakil Ketua Banggar DPR: Tax Amnesty Bisa Perkuat Likuiditas Nasional

Ia menjelaskan nilai tukar rupiah terlihat membaik meskipun fluktuatif. Membaiknya nilai tukar tersebut juga bukan sepenuhnya karena program pengampunan pajak tapi juga disebabkan oleh neraca dagang Indonesia yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami surplus dan aliran yang masuk pun tampak positif.

"Di sisi lain suku bunga antar bank ini justru meningkat. Artinya seharusnya dengan program tax amnesty mestinya kan menurunkan, ini malah menaikkan suku bunga. Hal ini kami indikasikan adanya crowding out dalam sistem perbankan kita," tuturnya.

Enny menjabarkan secara statistik dampaknya terhadap suku bunga antar bank justru naik, bahkan FDI walau hanya 15% namun masih positif. Namun dampaknya terhadap SBN trennya malah semakin positif dan ini kaitannya dengan mengapa suku bank malah naik.

Baca Juga:
Jumlah Kelas Menengah Terus Menyusut, Kenaikan PPN Bakal Memperburuk?

"Kalau tujuan utama, dalam penyusunan legal drafting, pasal dan ayat menunjukkan tingkat prioritas. Maka seharusnya pengalihan aset atau repat dicantumkan dalam ayat yang lebih pertama, menunjukkan bahwa hal itu prioritas," ucapnya.

Adapun tujuan kedua yang disebutkannya seperti penambahan wajib pajak baru seperti yang disebutkan Dirjen Pajak sebanyak 300 ribu wajib pajak, jika dibandingkan dengan potensi 45 juta wajib pajak maka potensinya sangat tidak signifikan dan terlalu jauh. Hal ini juga dinilainya sebagai tujuan kedua program pengampunan pajak yang gagal.

"Kalau tujuan pertama dan kedua gagal maka otomatis tujuan ketiga yakni peningkatakan ekonomi domestik juga akan gagal. Ini semua bukan ramalan namun berdasarkan data yang benar-benar memang terjadi. Ini data resmi yang dipublish oleh pemerintah setelah kita sandingkan antara tujuan dan hasilnya seperti yang kita lihat," pungkasnya. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 01 Desember 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Wakil Ketua Banggar DPR: Tax Amnesty Bisa Perkuat Likuiditas Nasional

Senin, 25 November 2024 | 09:07 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Jumlah Kelas Menengah Terus Menyusut, Kenaikan PPN Bakal Memperburuk?

Sabtu, 23 November 2024 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap PPN Naik Jadi 12%, Konglomerat Dapat Pengampunan Pajak Lagi

Jumat, 22 November 2024 | 09:11 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kebijakan Prabowo Naikkan PPN dan Tax Amnesty, Kejar Tambahan Modal?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?