JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerbitkan aturan terbaru mengenai barang yang dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 20% sampai 75%, mulai dari hunian mewah, helikopter, sampai kelompok senjata api.
Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 35/PMK.010/2017 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan Bermotor yang dikenai PPnBM.
PMK ini diterbitkan untuk tujuan simplifikasi dan penyesuaian terhadap kode harmonized system (HS) dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang berlaku 1 Maret 2017.
“Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2017,” bunyi Pasal 7 PMK tersebut.
Secara umum, ada empat klasifikasi tarif PPnBM yang akan diterapkan atas barang barang mewah selain kendaraan bermotor, yaitu 20%, 40%, 50%, dan 75%, yaitu:
Tarif 20%
Barang-barang mewah yang dipungut PPnBM sebesar 20% antara lain berupa kelompok hunian mewah, seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town house, dan sejenisnya tercantum di Lampiran I, yaitu:
Tarif 40%
Sementara itu, jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM dengan tarif 40% tercantum di Lampiran II, yaitu barang-barang yang meliputi:
Tarif 50%
Selanjutnya, jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM dengan tarif sebesar 50% adalah barang-barang sebagaimana tercantum dalam Lampiran III, yaitu:
Tarif 75%
Adapun, jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM dengan tarif tertinggi 75% adalah barang-barang kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan umum, yaitu:
Membandingkan PMK Nomor 35 Tahun 2017 dengan PMK 206 Tahun 2015 sebetulnya tidak ada perbedaan. Karena PMK 206 hanya mengubah Lampiran I PMK 106 Tahun 2015 terkait Barang Kena Pajak yang dikenakan PPnBM 20%.
Sementara antara PMK 35/2016 dengan PMK 106/2015, perbedaan terletak pada kode HS di kategori barang yang kena pajak dengan tarif 40%, 50%, dan 75%, dari 10 digit menjadi 8 digit. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.