KEANGGOTAAN OECD

Ingin Jadi Negara Maju, Indonesia Bersiap Jadi Anggota OECD

Muhamad Wildan | Jumat, 21 Juli 2023 | 15:30 WIB
Ingin Jadi Negara Maju, Indonesia Bersiap Jadi Anggota OECD

OECD.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini Indonesia tengah bersiap menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Airlangga mengatakan bila resmi diterima oleh OECD, Indonesia akan menjadi negara ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan yang menjadi anggota OECD.

"Keanggotaan OECD ini akan mendorong Indonesia melaksanakan program dengan standar-standar negara maju. Oleh karena kita berada dalam proses menjadi negara maju, keanggotaan OECD menjadi penting," ujar Airlangga, dikutip Jumat (21/7/2023).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Airlangga mengatakan peran OECD diperlukan untuk mendukung upaya Indonesia lepas dari middle income trap sebelum 2045 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang saat ini sedang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Menurut Airlangga, Indonesia tidak akan langsung menjadi anggota OECD pada tahun ini. Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, proses untuk menjadi anggota OECD membutuhkan waktu sekitar 3 tahun hingga 4 tahun.

"Dari sekjen OECD sudah mengatakan Indonesia pantas [menjadi anggota OECD] karena selama ini telah menjadi key partner. Kemudian keberhasilan Indonesia memimpin G-20 sangat mereka hormati, apalagi saat ini Indonesia juga memimpin KTT Asean. Dengan demikian, leadership Indonesia di Asia sudah sangat diketahui," ujar Airlangga.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Untuk diketahui, pemerintah melalui RPJPN 2025-2045 menargetkan Indonesia keluar dari middle income trap sebelum 2045. Untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi (high income country), perekonomian Indonesia harus tumbuh rata-rata sebesar 6% hingga 7% untuk 20 tahun ke depan.

Guna mencapai angka pertumbuhan tersebut, produktivitas Indonesia masih perlu ditingkatkan. Saat ini, produktivitas Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini tercermin dari rendahnya total factor productivity Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.

Pada 2045, PDB Indonesia ditargetkan mencapai US$9,8 triliun dengan GNI per kapita senilai US$30.300. Adapun rata-rata pertumbuhan investasi ditargetkan mencapai 6,8% dengan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB mencapai 28%. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN