JAKARTA, DDTCNews – Inflasi September yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (3/10) diperkirakan masih akan terkendali, setelah pada Agustus lalu tercatat deflasi sebesar 0,02% (month to month).
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dengan tidak adanya kejadian besar berskala nasional yang memengaruhi stabilitas makro, tidak ada kejutan dalam inflasi kali ini. “Inflasi September masih terkendali,,” ujarnya dalam riset yang diterima DDTCNews, Minggu (2/10).
Berdasarkan data BPS, indeks harga konsumen bulanan pada Agustus tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02%, setelah pada bulan sebelumnya terjadi inflasi 0,69%. Adapun secara tahunan laju inflasi tercatat 2,79% turun dari sebelumnya 3,21%.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya meramalkan harga-harga barang dan jasa akan meningkat pada September ini sebesar 0,17%. Perkiraan laju inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan tingkat pergerakan harga September tahun lalu yang deflasi 0,05%.
"Survey BI di minggu pertama itu sudah memperlihatkan ada inflasi sebesar 0,17% untuk bulan September ini," tutur Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, Jumat (9/9).
Sumber inflasi, lanjut Agus, masih berasal dari pergerakan naik harga komoditas klasik seperti bawang merah dan cabai merah. Sementara, faktor penekan level harga berasal dari daging ayam dan telur ayam. "Harga daging ayam dan telur ayam itu mengalami deflasi," kata Agus.
Agus mengaku senang dengan hasil survei BI karena dalam beberapa bulan terakhir cukup akurat dalam memprediksi inflasi. Tahun ini BI menargetkan inflasi di level 4 plus minus 1%. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.