PEMILU 2024

Industri Buku Perlu Diberikan Insentif Pajak

Muhamad Wildan | Minggu, 27 Agustus 2023 | 13:00 WIB
Industri Buku Perlu Diberikan Insentif Pajak

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan melambaikan tangan dari dalam mobil usai pertemuan dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan mengatakan industri perbukuan memerlukan dukungan yang lebih besar, mulai dari hulu sampai dengan hilir.

Anies memandang negara selama ini masih belum memberikan dukungan penuh terhadap produksi, distribusi, dan penjualan buku. Untuk itu, industri perbukuan perlu mendapatkan perlakuan pajak yang berbeda dengan sektor lainnya.

"Kegiatan yang terkait perbukuan sebisa mungkin tidak dipajaki seperti kegiatan komersial lainnya, karena ini tentang peningkatan pengetahuan, kebudayaan, dan kualitas manusia. Ini beda sekali dengan aktivitas lain," katanya, dikutip pada Minggu (27/8/2023).

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Anies menuturkan insentif pajak terhadap industri perbukuan tidak akan kekurangan anggaran akibat fasilitas terhadap sektor tersebut.

"Industri ini end-to-end harus mendapat dukungan pemerintah," ujarnya.

Negara Perlu Hadir

Menurut Anies, terdapat banyak disinsentif yang harus ditanggung oleh industri buku. Oleh karena itu, negara perlu hadir untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Bakal Diteliti saat WP Ajukan Pengembalian Pendahuluan

"Ada disinsentif yang cukup besar. Bayangkan, mereka [toko buku] harus berkompetisi dalam sewa mal dengan produk-produk yang punya profit lebih tinggi dan perputaran lebih besar," tuturnya.

Selain insentif pajak, Anies memandang pemerintah juga perlu memberikan dukungan atas kegiatan distribusi buku. Menurutnya, mayoritas buku dicetak di Jawa dan biaya untuk mengirimkan buku tersebut ke luar Jawa amatlah mahal.

"Membawa buku itu seberat membawa batu. Jadi negara harus memberikan insentif untuk pengiriman buku ke seluruh wilayah Indonesia. Kalau tidak, mengirim buku itu mahal sekali karena berat," katanya

Untuk menekan beban yang harus ditanggung oleh industri perbukuan, Indonesia dapat mengambil contoh ke India. Produksi buku di negara tersebut amat murah, lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi di negara penghasil buku tersebut sendiri. (rig)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan