KEBIJAKAN PEMERINTAH

Indonesia Salurkan 10 Juta Vaksin Polio ke Afghanistan

Muhamad Wildan | Minggu, 10 Maret 2024 | 15:30 WIB
Indonesia Salurkan 10 Juta Vaksin Polio ke Afghanistan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani (kanan), Menkes Budi Sadikin (kiri), dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau yang juga dikenal dengan Indonesian AID, pemerintah menyalurkan bantuan berupa 10 juta dosin vaksin polio ke Afghanistan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut 10 juta dosis vaksin polio produksi PT Biofarma Indonesia tersebut akan dikirim ke Afghanistan melalui UNICEF.

"Pemerintah bekerja sama dengan UNICEF mengirimkan 10 juta dosis vaksin untuk menjangkau 3,3 juta anak-anak berusia di bawah 3 tahun di seluruh Afghanistan," katanya, dikutip pada Minggu (10/3/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Afghanistan merupakan 1 dari 2 negara di dunia yang masih dalam status endemik polio. Terbatasnya pasokan vaksin dan kurang memadainya fasilitas kesehatan makin mengancam masa depan anak-anak di negara tersebut.

Sebagai negara yang secara aktif menjalankan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan sebagaimana amanat konstitusi, pemerintah Indonesia berkomitmen membantu rakyat Afghanistan menghadapi situasi ini melalui bantuan vaksin.

"Kita berharap sumbangan dari Indonesia ini dapat mewujudkan cita-cita kesejahteraan sosial dan keadilan sosial tidak hanya bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga bagi seluruh dunia," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan situasi kemanusiaan di Afghanistan masih belum membaik. Sistem kesehatan yang tidak memadai menyebabkan masyarakat Afghanistan rentan terpapar penyakit menular.

"Di tengah situasi ini, tentunya kita wajib membantu. Dan ini juga berdasarkan permintaan dari pihak Afghanistan untuk dapat menyumbangkan vaksin polio. Kalau kita bicara mengenai vaksin polio, saya kira kita termasuk yang paling maju," ujarnya.

Retno pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta dalam penyediaan bantuan ini, termasuk UNICEF yang memfasilitasi pengiriman dan pendistribusian vaksin.

"Indonesia menunjukan bahwa kita siap berkontribusi untuk masalah kemanusiaan. Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung rakyat Afghanistan," katanya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra