Ilustrasi.
TOLITOLI, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tolitoli mengirimkan Whatsapp Blast kepada wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Tolitoli sebagai salah satu bentuk imbauan untuk melaksanakan kewajiban pemutakhiran data mandiri.
KPP Pratama Tolitoli menyatakan wajib pajak yang mendapatkan pesan Whatsapp Blast tersebut ialah wajib pajak orang pribadi yang berstatus aktif, melakukan pembayaran pajak, dan terdaftar di KPP.
“Penggunaan Whatsapp (WA) Blast ini sangat membantu dalam penyampaian imbauan pemutakhiran data mandiri kepada wajib pajak di Kabupaten Tolitoli,” sebut KPP dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Rabu (1/2/2023).
KPP menyebut fitur WA Blast tersebut sangat membantu penyampaian imbauan lebih cepat dan dapat menjangkau wajib pajak yang tidak terjangkau surat menyurat. Terlebih, akses menuju ke lokasi wajib pajak di Kabupaten Tolitoli juga relatif sulit.
Kelebihan lainnya, wajib pajak dapat langsung berkonsultasi mengenai pemutakhiran data mandiri dengan membalas WA Blast yang telah dikirimkan. Alhasil, wajib pajak tidak perlu repot untuk mengunjungi KPP.
Sebagai informasi, integrasi NIK sebagai NPWP diatur dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan diterapkan mulai 14 Juli 2022. Integrasi ini diperlukan untuk membuat administrasi pajak lebih efektif dan efisien, sekaligus meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Saat ini, proses integrasi NIK sebagai NPWP masih berlanjut dan ditargetkan berlaku sepenuhnya mulai 1 Januari 2024. Wajib pajak pun diimbau segera melakukan validasi data dan informasi melalui DJP Online.
Untuk melakukan validasi NIK, wajib pajak harus login di DJP Online dengan memasukkan NPWP, kata sandi, dan kode keamanan. Setelah itu, wajib pajak dapat mengakses menu utama DJP Online dan memilih menu Profil.
Pada menu Profil itulah, wajib pajak dapat melakukan validasi data berdasarkan keterangan yang tertera, yaitu Perlu Dimutakhirkan atau Perlu Dikonfirmasi. Selain itu, pada wajib pajak pada menu Profil juga perlu memasukkan data pada kolom NIK/NPWP16.
Jika semua data telah terisi, wajib pajak harus menekan Validasi agar sistem dapat memadankannya dengan data pada Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri. Nanti, wajib pajak akan memperoleh notifikasi apabila datanya valid. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.