SURAT BERHARGA NEGARA

Imbal Hasil ORI016 Lebih Rendah, Ini Penjelasan Kemenkeu

Redaksi DDTCNews | Senin, 21 Oktober 2019 | 17:26 WIB
Imbal Hasil ORI016 Lebih Rendah, Ini Penjelasan Kemenkeu

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Loto S. Ginting.

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mengeluarkan obligasi ritel seri ORI016 pada awal Oktober 2019. Imbal hasil tercatat lebih kecil dari seri ORI015 yang dirilis tahun lalu.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Loto S. Ginting mengatakan terdapat dua faktor yang menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah tidak setinggi tahun lalu. Pertama, melandainya laju pertumbuhan ekonomi secara global.

“Saat ini kecenderungan prediksi pertumbuhan ekonomi bukan direvisi ke atas melainkan ke bawah. Kalau begitu maka tingkat suku bunga rendah masih akan terjadi,” katanya dalam acara Obrolan Investasi Untuk Negeri (Orasi) di Kompleks Kemenkeu, Senin (21/10/2019).

Baca Juga:
Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Kedua, membaiknya posisi Indonesia dari kacamata investor global. Hal ini ditandai dengan posisi Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional.

Lembaga pemeringkat S&P menempatkan Indonesia dalam rating BBB dengan outlook stabil. Kemudian, Fitch dengan peringkat yang sama, yaitu BBB dengan outlook stabil. Kedua lembaga tersebut menyebutkan beban utang Indonesia rendah dan didukung kinerja fiskal yang moderat.

“Tingkat bunga rendah bukan hal yang baru seiring dengan peningkatan rating kita menunjukan kualitas kredit kita semakin baik di mata investor. Jadi, wajar Indonesia menikmati imbal hasil yang semakin murah,” paparnya.

Baca Juga:
Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Loto menambahkan rezim imbal hasil rendah ini menjadi keuntungan bagi pemerintah. Pasalnya, beban negara dalam membayar kewajiban bunga kepada investor tidak setinggi tahun lalu.

“Untuk pemerintah, yield itu biaya jadi harapannya semakin turun maka semakin baik. Jadi, biaya yang dikeluarkan lebih murah, harapannya tentu yield itu turun,” paparnya.

Seperti diketahui, obligasi negara seri ORI016 yang rilis pada Oktober ini menawarkan kupon sebesar 6,8%. Imbal hasil tersebut lebih rendah dari ORI015 yang rilis tahun lalu menawarkan imbal hasil sebesar 8,25%. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:00 WIB PMK 114/2024

DJBC Pertegas Aturan Teknik Sampling pada Audit Kepabeanan dan Cukai

Sabtu, 25 Januari 2025 | 16:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Volume Perdagangan Fisik Emas Digital Naik Signifikan di 2024

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI