THE BEATLES:

'I'm the Taxman, and You're Working for No One But Me'

Redaksi DDTCNews | Rabu, 02 November 2016 | 19:30 WIB
'I'm the Taxman, and You're Working for No One But Me'

PM Inggris Harold Wilson (kedua kiri) bersama The Beatles (dari kiri): John Lennon, George Harrison, Paul McCartney, dan Ringo Starr bertemu pada 19 Maret 1964 (Foto: hillmanweb.com)

GEORGE Harrison tidak sedang mengobarkan revolusi. Tapi di tahun 1966, gitaris, vokalis, sekaligus pencipta lagu berambut dan berkumis gondrong ini menulis sesuatu yang menyengat, yang kemudian menjadi lagu pembuka album Revolver yang dirilis The Beatles tahun itu juga. Lihat liriknya:

Let me tell you how it will be/ There's one for you, nineteen for me

'Cause I'm the taxman, yeah, I'm the taxman

Baca Juga:
Ketentuan Pelaporan PPh Atas Penjualan Saham Berubah, Jadi Lebih Cepat

Should five percent appear too small/ Be thankful I don't take it all

'Cause I'm the taxman, yeah I'm the taxman

If you drive a car, I'll tax the street/ If you try to sit, I'll tax your seat

Baca Juga:
Negara Ini Bebaskan Pajak untuk Pengusaha Beromzet hingga Rp1 Miliar

If you get too cold I'll tax the heat/ If you take a walk, I'll tax your feet

Don't ask me what I want it for/ If you don't want to pay some more

'Cause I'm the taxman, yeah, I'm the taxman

Baca Juga:
PMK 81/2024 Perinci Ketentuan Bukti Potong PPh atas Penjualan Saham

Now my advice for those who die/ Declare the pennies on your eyes

'Cause I'm the taxman, yeah, I'm the taxman/ And you're working for no one but me

Lirik lagu berjudul The Taxman ini tentu tidak datang dari ruang hampa. Sekitar setahun sebelumnya, pemerintah dan parlemen Inggris sepakat merilis kebijakan pajak penghasilan (PPh) progresif yang mengubah rentang besaran (layer) sekaligus klasifikasi pengelompokan (bracket) pengenaan PPh.

Baca Juga:
Ingat, Pegawai Tetap Berhak Meminta Kembali Kelebihan Potongan PPh 21

Dengan perubahan tersebut, tarif PPh untuk layer dan bracket tertinggi di Inggris membubung jadi 83%, dan mereka yang berpenghasilan di atas bracket itu terkena tambahan 15%. Total jenderal, 90%-98%. Tentu ini bukan tarif efektif. Tapi, penghasilan The Beatles sendiri di atas bracket tertinggi itu.

Should five percent appear too small, be thankful I don't take it all,” tulis Harrison.

“Dia memang marah saat menulis lagu itu,” kata Paul McCartney dalam wawancara dengan majalah Playboy tahun 1984. “Dia menulis lirik itu lalu menyanyi dan aku mengiringinya dengan gitar. George marah dengan apa yang dilakukan petugas pajak pada dirinya. Dia tak pernah tahu sebelumnya.”

Baca Juga:
Tingkatkan Penerimaan Pajak, Indonesia Perlu Perdalam Sektor Keuangan

Dalam proses rekaman, atas persetujuan Harrison, John Lennon yang juga memahami konteks lirik lagu tersebut bahkan menambahkan frasa “Ah, ah, Mister Wilson” dan "Ah, ah, Mister Heath” yang dinyanyikan dengan teknik falsetto oleh penyanyi latar (backing vocal) pada bagian reffrain lagu.

Mister Wilson and Mister Heath ini tidak lain mengacu pada Harold Wilson, Pemimpin Partai Buruh yang juga Perdana Menteri Inggris saat itu, serta Edward Heath, Pemimpin Partai Konservatif. Kedua partai itu adalah partai terbesar sekaligus pemilik suara mayoritas di parlemen Inggris.

Lalu, apa protes The Beatles yang menyengat ini didengar? Apa kemudian Pemerintahan Wilson yang bertahan 2 periode dari 1964 sampai 1976 menangkap George Harrison, Ringo Starr, John Lennon, dan Paul McCartney dan memasukkan mereka ke penjara atas tuduhan makar?

Baca Juga:
Begini Perlakuan PPh bagi Lessor Atas Kegiatan Leasing

Kita tahu, akibat pajak yang mencekik itu, di tahun 70-an seluruh personel The Beatles pindah dari Liverpool ke Amerika Serikat, disusul The Rolling Stones-nya Mick Jagger yang mengungsi dari Inggris ke Prancis. Begitu pula Rod Steward yang menyusul pindah dari London ke Los Angeles dan David Bowie yang ke Swiss.

“I'm the taxman, and you're working for no one but me,” kata Harrison. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan