PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA

Ikut PPS, Wajib Pajak Masih Bisa Perbaiki SPPH Sampai Akhir Bulan

Muhamad Wildan | Selasa, 07 Juni 2022 | 12:30 WIB
Ikut PPS, Wajib Pajak Masih Bisa Perbaiki SPPH Sampai Akhir Bulan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak peserta program pengungkapan sukarela (PPS) masih memiliki kesempatan untuk melakukan perbaikan atas surat pemberitahuan pengungkapan harta (SPPH).

Wajib pajak dapat menyampaikan SPPH kedua dan seterusnya bila ada salah tulis, ada salah hitung, ada harta yang kurang diungkap, ingin melakukan pengurangan harta bersih, ataupun bila ingin mengubah penggunaan tarif PPh final.

"Penyampaian SPPH kedua, ketiga, dan seterusnya ... dapat dilakukan dalam periode 1 Januari 2022 sampai dengan 30 Juni 2022," bunyi Pasal 11 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 196/2021, dikutip Selasa (7/6/2022).

Baca Juga:
Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Penyampaian SPPH kedua dan seterus dapat dilakukan melalui DJP Online dalam jangka waktu 24 jam dan 7 hari seminggu nonsetop dengan standar WIB.

SPPH baru yang disampaikan oleh wajib pajak harus memuat seluruh harta bersih tidak dilakukan perubahan, harta bersih yang diubah selain yang dihapus, harta bersih yang baru diungkapkan, perbaikan penulisan, perbaikan penghitungan, ataupun perubahan penggunaan tarif.

Bila penyampaian SPPH kedua menyebabkan kekurangan pembayaran PPh final, wajib pajak harus melunasi kekurangan tersebut sebelum SPPH disampaikan.

Baca Juga:
Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Bila penyampaian SPPH kedua menyebabkan lebih bayar, wajib pajak bisa meminta restitusi atas kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tak terutang atau melakukan pemindahbukuan.

Setelah SPPH disampaikan, DJP akan menerbitkan surat keterangan secara elektronik paling lama 1 hari sejak SPPH disampaikan. Surat keterangan baru akan menjadi pengganti surat keterangan yang telah diterbitkan sebelumnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods

Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian