Ilustrasi. (Foto: DDTCNews)
LIWA, DDTCNews - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, mencatat hingga saat ini baru sekitar sepertiga pemilik kendaraan yang telah membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) 2020.
Kepala UPT Samsat Liwa Desilia mengatakan jumlah kendaraan yang telah membayar PKB hingga 10 Desember 2020 tercatat 30.605 unit. Realisasi itu hanya 34,1% dari total kendaraan yang ada di Lampung Barat sebanyak 89.637 unit.
"Maka ini perlu ada upaya pengembangan dan peningkatan pelayanan melalui program Samling [Samsat keliling]," katanya di Liwa, Lampung Barat, seperti dikutip Jumat (11/12/2020).
Desilia mengatakan potensi PKB dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) di kabupatennya mencapai Rp60,271 miliar. Namun karena 66% kendaraan tidak membayar pajak, ada potensi penerimaan yang hilang sekitar Rp47 miliar.
Ia menyayangkan rendahnya kepatuhan masyarakat Lampung Barat membayar pajak. Pasalnya jika semua patuh, pemkab bisa memperoleh dana bagi hasil (DBH) PKB dan BBNKB 30% senilai Rp14,115 miliar.
Dia menyebutkan kendaraan yang tidak membayar pajak adalah jenis roda 2, yakni 56.469 unit atau sebesar 95%. Sementara sisanya berasal dari kendaraan roda 4 atau mobil.
Dengan catatan tersebut, Desilia mengharapkan dukungan Pemkab untuk mengembangkan pelayanan di kantor Samsat, serta menambah pergerakan Samsat keliling.
"Direncanakan juga melakukan kerja sama dengan kepolisian melalui program Samsat Desa, yang modelnya dititipkan di kantor kepala desa," ujarnya, dilansir dari lampost.com.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sempat mengungkapkan rencananya untuk mengadakan program pemutihan PKB untuk mendorong kepatuhan masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Namun, hingga kini rencana tersebut belum terealisasi.
Adapun provinsi lainnya di Pulau Sumatera telah lebih dulu mengadakan program pemutihan PKB, misalnya Riau, Sulawesi Selatan, bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.