Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews – Otoritas fiskal memastikan akan terus melakukan penyesuaian kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan komitmen pemerintah untuk terus melakukan pembaruan kebijakan akan terus ada. Perubahan tersebut diperlukan untuk menjaga ekonomi tetap tumbuh di teritori positif.
“Pemerintah komitmen memperbaiki kebijakan untuk menjaga ekonomi Indonesia menghadapi tekanan yang sekarang berasal dari global dan regional,” katanya di Hotel Pullman, Kamis (3/10/2019).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan fokus utama yang dilakukan dari otoritas fiskal adalah menjalankan APBN 2019 secara hati-hati. Pasalnya, tekanan ekonomi mulai terasa pada kinerja APBN hingga Agustus 2019.
Tekanan tersebut kemudian tercermin dari kinerja penerimaan yang pertumbuhannya lebih rendah dari tahun lalu. Defisit anggaran hingga akhir Agustus 2019 juga sudah mencapai 1,24% terhadap PDB. Capaian tersebut lebih lebar dari defisit per Agustus 2018 sebesar 1,02% terhadap PDB.
“Kita fokus dan harapkan instrumen yang ada di kebijakan fiskal bisa jalankan APBN sampai akhir tahun dengan baik,” imbuhnya.
Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan arah perubahan kebijakan ditujukan untuk meningkatkan gairah pelaku usaha untuk berinvestasi di dalam negeri. Paket rencana omnibus law perpajakan dan perizinan menjadi andalan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi.
“Maka dari itu, kita akan fokus pada memperbaiki daya tahan dari ekonomi kita melalui policy-policy yang selama ini sudah kita sampaikan,” ujarnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.