KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gubernur BI Sebut Inflasi Harga Pangan Perlu Diturunkan

Muhamad Wildan | Kamis, 18 Agustus 2022 | 18:30 WIB
Gubernur BI Sebut Inflasi Harga Pangan Perlu Diturunkan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memandang angka inflasi kelompok harga pangan bergejolak atau volatile food perlu diturunkan guna melindungi daya beli masyarakat.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi kelompok harga pangan bergejolak seharusnya tidak lebih dari 5% hingga 6%. Namun, pada Juli 2022, inflasi pada kelompok barang tersebut sempat mencapai 11,47%.

"Kalau inflasi pangan bisa diturunkan dari 11,47% menjadi 5% atau 6%, artinya daya beli masyarakat makin baik dan inflasi kita terkendali," katanya, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Guna menekan laju inflasi kelompok volatile food, lanjut Perry, BI dan pemerintah perlu bersinergi dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP).

Gernas PIP merupakan operasi yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan serta kerja sama antardaerah. Dari upaya ini, daerah diharapkan dapat bekerja sama guna memenuhi kebutuhan pangannya masing-masing.

"Yang surplus dan yang defisit [bekerja sama] supaya betul-betul arus barang itu bisa teratasi," ujar Perry.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Saat ini, sambung Perry, harga beberapa bahan pangan seperti beras, cabai, bawang, dan minyak goreng mulai terkendali. Hal ini diharapkan akan menurunkan inflasi kelompok volatile food dan inflasi secara umum untuk bulan-bulan yang akan datang.

Sebagai informasi, inflasi pada Juli 2022 sudah mencapai 4,94% atau lebih tinggi dari sasaran inflasi sebesar 3% +/- 1%. Inflasi volatile food tercatat sudah mencapai 11,47%, sedangkan inflasi inti masih sebesar 2,86%.

Berdasarkan catatan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP), beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2022 antara lain cabai-cabaian, bawang merah, tomat, hingga mie instan. Cabai dan bawang merah mengalami inflasi akibat tingginya curah hujan.

Sementara itu, bahan pangan yang mengalami penurunan harga pada Juli 2022 antara lain minyak goreng, telur ayam ras, kangkung, sawi hijau, bawang putih, dan bayam. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak