Ilustrasi salah satu bentuk operasi gabungan yang dilakukan BP2D Kota Malang. (foto:BP2D Kota Malang)
MALANG, DDTCNews – Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah wajib pajak nakal. Kerugian akibat kelalaian wajib pajak tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Kepala BP2D Kota Malang Ade Herawanto mengatakan operasi gabungan (Opsgab) sadar pajak merupakan agenda rutin petugas yang dilakukan dalam tiga bulan sekali.
“Kerugian pajak karena wajib pajak nakal mencapai Rp1 miliar. Ruko ini merupakan salah satu contoh yang sudah kami beri segel sebagai tanda pengawasan tim kami. Kalau sudah diberi peringatan begini, kami yakin mereka akan membayar pajak lusa,” katanya di Kota Malang, Selasa (30/4/2019).
Dia pun mengungkapkan petugas sebenarnya sudah memberi peringatan baik secara lisan maupun tertulis. Mereka, sambungnya, juga dimintai keterangan. Namun, itikad baik dari wajib pajak belum dirasakan oleh petugas.
Ade menjelaskan terhadap wajib pajak yang masih nakal dan enggan membayar pajak, petugas tidak segan untuk membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Wajib pajak terkait akan menghadapi aturan hukum yang berlaku.
Ada berbagai upaya hukum yang dapat dilakukan guna membuat wajib pajak nakal jera. Selain menindak wajib pajak dengan tuntutan denda, wajib pajak pun bisa dituntut kurungan penjara hingga membayar pajak sesuai tunggakan.
“Pastinya jika ada oknum yang tidak ditindak, itu justru akan menular ke lainnya. Kemarin memang bisa dipidanakan, bahkan bisa diasumsikan sebagai perbuatan yang merugikan negara yang bisa kami laporkan untuk ranah pidana korupsi bagi wajib pajak nakal,” paparnya, seperti dilansir malangvoice.
Dalam melakukan razia wajib pajak nakal, BP2D menggandeng Satpol PP, DPM PTSP, Kejaksaan Negeri Malang, Denpom V/3 Brawijaya, serta Poltes Malang Kota. Opsgab ini merazia sektor seperti restoran, kafe, kos, reklame, serta beberapa lainnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.