CHINA

Gara-gara Virus Corona, Setoran Pajak Cuma Tumbuh 1%

Redaksi DDTCNews | Selasa, 11 Februari 2020 | 20:46 WIB
Gara-gara Virus Corona, Setoran Pajak Cuma Tumbuh 1%

BEIJING, DDTCNews—Ekspansi fiskal China melambat pada 2019 dengan penurunan tajam pada penerimaan pajak di tengah pemotongan pajak dan biaya besar-besaran yang dikeluarkan negara itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Data dari Kementerian Keuangan China menunjukkan pendapatan fiskal 2019 naik 3,8% secara tahunan menjadi RMB19,04 triliun atau setara dengan US$2,72 triliun. Laju pertumbuhan itu jatuh melambat dari capaian 2018 yang tumbuh 6,2%.

Kementerian Keuangan China mengaitkan perlambatan itu dengan kebijakan negara memangkas pajak dan biaya untuk mengatasi bencana akibat virus corona, yang diperkirakan mencapai RMB2,3 triliun. Pemotongan pajak dan biaya itu akan menguntungkan industri manufaktur dan usaha kecil.

Baca Juga:
Konsolidasi Internal Kuat, Target Pajak Daerah Tercapai Lebih Cepat

“Adapun penerimaan pajak China mencapai RMB15,8 triliun, hanya naik 1% secara tahunan. Sebelumnya pada 2018 penerimaan pajak China meningkat 8,3%,” ungkap data tersebut, seperti dilansir di Beijing, Senin (10/2/2020).

Penerimaan pajak pertambahan nilai, sumber pendapatan fiskal terbesar di negara itu, naik 1,3% secara tahunan, dari tahun sebelumnya tumbuh 9,1%. Ini merupakan pertumbuhan penerimaan pajak terendah China sejak 1980-an..

Secara keseluruhan, seperti dilansir xinhuanet.com, pemerintah pusat mengumpulkan RMB8,93 triliun pendapatan fiskal, atau naik 4,5% secara tahunan. Sementara itu, pemerintah daerah mengumpulkan RMB10,11 triliun, naik 3,2%.

Baca Juga:
DPR Minta Kenaikan Tarif PPN Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Fiskal

Kementerian Keuangan mengatakan negara itu akan terus mengonsolidasikan dan memperluas pengaruh kebijakan pengurangan pajak dan biaya pada 2020, terutama untuk membantu mengurangi dampak dari wabah virus corona baru pada ekonominya.

Data Senin itu juga menunjukkan pengeluaran fiskal negara itu pada 2019 naik 8,1% menjadi RMB23,89 triliun. Negara tersebut meningkatkan input dalam pengentasan kemiskinan, inovasi teknologi, perlindungan lingkungan serta sektor pertanian.

Dalam tensi yang lebih rendah, pukulan fiskal seperti China ini juga dialami sejumlah negara tetangganya yang juga terpapar bencana akibat virus corona, seperti Thailand, VIetnam, Korea Selatan, Jepang, SIngapura, dan Malaysia. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 29 Desember 2024 | 12:30 WIB KABUPATEN SUBANG

Konsolidasi Internal Kuat, Target Pajak Daerah Tercapai Lebih Cepat

Minggu, 29 Desember 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DPR Minta Kenaikan Tarif PPN Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Fiskal

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

BERITA PILIHAN
Minggu, 29 Desember 2024 | 12:30 WIB KABUPATEN SUBANG

Konsolidasi Internal Kuat, Target Pajak Daerah Tercapai Lebih Cepat

Minggu, 29 Desember 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

2 Tarif PPh Final untuk Penghasilan atas Bunga Simpanan Koperasi

Minggu, 29 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

SPT Tahunan Pajak Karbon berdasarkan PMK 81/2024

Minggu, 29 Desember 2024 | 10:30 WIB PMK 81/2024

Batas Waktu Keputusan Angsuran/Penundaan Pembayaran Pajak Berubah

Minggu, 29 Desember 2024 | 10:15 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM pada Tahun Baru

Minggu, 29 Desember 2024 | 10:00 WIB POJK 27/2024

POJK Baru, Ini Kriteria Aset Kripto yang Boleh Diperdagangkan di Bursa

Minggu, 29 Desember 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DPR Minta Kenaikan Tarif PPN Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Fiskal

Minggu, 29 Desember 2024 | 07:30 WIB KILAS BALIK 2024

Juli 2024: NIK sebagai NPWP Mulai Berlaku, e-Faktur 4.0 Diluncurkan

Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Tersangka Penggelapan PPN Mengaku Kapok Setelah Bayar Denda 300 Persen

Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Juni 2024: NPWP Cabang Digantikan NITKU, Pengawasan Diperkuat ke HWI