BANK INDONESIA:

Faktor Eksternal Jadi Tantangan Pertumbuhan Ekonomi RI

Redaksi DDTCNews | Kamis, 29 Maret 2018 | 07:47 WIB
Faktor Eksternal Jadi Tantangan Pertumbuhan Ekonomi RI

JAKARTA, DDTCNews - Dalam acara terakhirnya sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menyampaikan proyeksi bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. Menurutnya Indonesia punya ruang untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun perlu diwaspadai beberapa tantangan yang akan menghambat.

Salah satunya datang dari faktor eksternal, yakni meningkatnya tren kebijakan proteksionisme perdagangan. Hal ini terjadi dalam skala global dan melibatkan kekuatan ekonomi besar seperti kebijakan dagang AS di bawah administrasi Donald Trump yang cenderung anti globalisasi.

"Dihadapkan dengan berbagai tantangan tersebut kita harus semakin memperkuat kerja sama dan koordinasi antarpemangku kebijakan yang sudah baik selama ini. Kerja sama dan koordinasi itu juga perlu dilakukan dengan negara-negara lain dalam rangka kerja sama internasional yang telah berjalan selama ini," katanya dalam peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2017, Rabu (28/3).

Baca Juga:
BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Menurutnya, langkah proteksionisme berisiko mengganggu progres pemulihan ekonomi global dan perdagangan dunia. Akibatnya, perekonomian Indonesia juga akan menerima imbas negatif.

Sementara itu, untuk faktor domestik yang perlu diperhatikan untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan adalah pengendalian inflasi. Menurutnya, kinerja pengendalian inflasi sudah baik dan melibatkan lintas kementerian dan lembaga pemerintah. Setidaknya sudah ada koordinasi intensif antara BI dengan 18 kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk pengendalian inflasi di dalam negeri.

"Berbagai koordinasi yang dilakukan oleh BI dan pemerintah, bertujuan meyakinkan masyarakat bahwa kami bisa memahami dan merespon lewat kebijakan yang terkoordinasi, konsisten, dan betul-betul, supaya kebijakan-kebijakan yang sifatnya jangka pendek selaras dengan kebijakan jangka panjang," papar Agus.

Baca Juga:
Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Dengan memperhatikan dua faktor diatas, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 bisa mencapai 5,8% sampai 6,2%. Pada tahun itu, BI juga memproyeksikan inflasi masih bisa terkendali pada kisaran 3 plus minus 1%.

Agus mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terus terkerek hingga 2022 tersebut bisa tercapai seiring dengan peningkatan produktivitas dan daya saing perekonomian nasional. Tidak lupa harus dibarengi dengan terus mendorong reformasi struktural di sektor riil, fiskal, dan moneter, d mana BI berfokus di sektor moneter, Kemenkeu di sektor fiskal dan pemerintah secara umum menangani sektor riil. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:37 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Tak Patuhi Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 176 Perusahaan

Kamis, 09 Januari 2025 | 15:00 WIB KINERJA MONETER

Efek Pajak hingga Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$155,7 Miliar

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik