FINLANDIA

'Exit Tax' Dinilai Salahi Aturan Uni Eropa

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 November 2017 | 15:06 WIB
'Exit Tax' Dinilai Salahi Aturan Uni Eropa

BRUSSELS, DDTCNews – Pengadilan Tinggi Uni Eropa (ECJ) memutuskan agar Finlandia tidak menerapkan aturan pajak keluar/exit tax. Aturan pajak itu sendiri berlaku bagi entitas bisnis berupa bentuk usaha tetap (BUT) yang akan memindahkan asetnya ke perusahan di luar negeri (subjek pajak luar negeri).

Keputusan yang diteken pada 23 November lalu itu menekankan bahwa aturan exit tax Finlandia bertentangan dengan aturan dasar Uni Eropa.

Exit tax Finlandia itu sendiri merupakan perangkat hukum untuk menjaring potensi penerimaan pajak saat ada badan usaha non-resident (subjek pajak luar negeri) melakukan pengalihan atau pemindahan aset keluar negeri. Adanya potensi keuntungan dari perpindahan atau pengalihan aset tersebut menjadi sasaran untuk dikenai pajak.

Baca Juga:
Waduh! Otoritas Ini Tuding Content Creator Kerap Tak Jujur Lapor Pajak

Dilansir laman mnetax.com, Selasa (28/11), Uni Eropa beralasan bahwa peralihan aset yang melibatkan perusahaan domestik tidak dikenakan pajak sampai ada laporan final mengenai jumlah aset yang dipindahkan seluruhnya.

“Pengadilan Tinggi Eropa menyimpulkan bahwa undang-undang nasional tersebut melampaui wewenang perpajakan antara negara-negara Uni Eropa karena tidak memberikan pilihan bagi wajib pajak selain membayar tagihan pajak,” kata pakar pajak dari Universitas Lausanne, Swiss, Davide Anghileri.

Menurutnya, dari perpektf Uni Eropa aturan pajak keluar Finlandia tersebut dinilai dapat menghambat kegiatan ekonomi di antara negara-negara Uni Eropa.

Baca Juga:
Tekan Biaya Impor dan Investasi, Otoritas Ini Pangkas Tarif Pajak

Sementara itu, pengadilan administratif Finlandia menarik kesimpulan bahwa dalam aturan Uni Eropa dimungkinkan menarik pajak bila dalam pengalihan aset yang menghasilkan keuntungan. Namun, arahan tersebut tidak menerangkan secara rinci pada titik mana pengenaan pajak dapat dilakukan.

Tidak berhenti di situ, argumen pengadilan Finlandia menekankan adanya kepentingan publik sebagai alasan utama dalam aturan exit tax ini. Selain isu soal pembagian kewenangan perpajakan di antara negara-negara anggota Uni Eropa. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya