Warga memotret suasana gedung bertingkat di Jakarta, Senin (6/2/2022). Badan Pusat Statik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2022 mencapai 5,31 persen secara tahunan (yoy), angka tersebut sesuai dengan target APBN 2022 yang dipatok pemerintah sebesar 5,1-5,3 persen (yoy). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31% sepanjang 2022 menandakan pemulihan yang kuat dari pandemi Covid-19.
Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia masih mencatatkan tren pertumbuhan yang baik meski ekonomi dunia diproyeksikan melambat. Menurutnya, kinerja positif tersebut tidak terlepas dari peran APBN.
"Berkat kerja keras APBN #UangKita sebagai peredam tekanan global, Indonesia masih menjadi negara dengan predikat The Bright Spot di tengah guncangan global saat ini," katanya melalui akun Instagram, dikutip pada Selasa (7/2/2023).
Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2022 tercatat sebesar 5,01%. Sementara secara keseluruhan tahun, perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,31%, lebih baik dibandingkan dengan 2021 yang sebesar 3,69%.
Dia menyebut sektor transportasi dan pergudangan yang sempat terkontraksi akibat pandemi, pada 2022 justru menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 19,87%. Sektor yang juga mampu tumbuh tinggi yakni akomodasi dan makan minum sebesar 11,97%.
Dengan data tersebut, dia menyebut pemulihan ekonomi Indonesia sudah berlangsung kuat dan masyarakat mulai bisa kembali beraktivitas normal.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun terjadi secara merata di seluruh sektor juga pulau," ujarnya.
Secara kumulatif, Papua dan Maluku menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 8,65%. Kemudian, wilayah Sulawesi mengalami pertumbuhan ekonomi 7,05%, Jawa 5,31%, Bali dan Nusa Tenggara 5,08%, Kalimantan 4,94%, serta Sumatera 4,69%.
Sri Mulyani optimistis kinerja ekonomi yang positif tersebut akan berlanjut pada tahun ini. Di sisi lain, Indonesia tetap perlu mewaspadai berbagai ketidakpastian ekonomi global. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.