PERTEMUAN NEGARA ANGGOTA G-20

Ekonomi Global Jadi Agenda Utama G-20, Sri Mulyani Beberkan Isinya

Redaksi DDTCNews | Senin, 24 Februari 2020 | 13:27 WIB
Ekonomi Global Jadi Agenda Utama G-20, Sri Mulyani Beberkan Isinya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri pertemuan negara anggota G-20 di Riyadh, Arab Saudi pada 22-23 Februari. (foto: Kemenkeu)

RIYADH, DDTCNews—Negara-negara anggota G-20 bersepakat mencapai pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, inklusif, dan berdaya tahan di tengah bayang-bayang ketegangan geopolitik, ketidakpastian kebijakan dan virus Corona.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Riyadh, Arab Saudi pada 22-23 Februari 2020 bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

“Negara-negara G-20 berkomitmen untuk menggunakan semua alat kebijakan guna mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif, serta tahan terhadap downsize risk," ungkap Menkeu dalam keterangan resmi, Senin (24/02/2020).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Pada 2020 dan 2021, pertumbuhan global masing-masing diperkirakan mencapai 3,3 dan 3,4 persen. Namun demikian, target itu tidak mudah dikejar mengingat ada bayang-bayang risiko ketegangan geopolitik, ketidakpastian kebijakan dan virus Corona.

Khusus Corona, kata Sri Mulyani, diyakini mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar ketimbang ketegangan perdagangan global. Pasalnya, efek Corona menghantam pelbagai lini ekonomi, baik dari sisi industri, perdagangan, investasi dan pariwisata.

Menghadapi pelbagai tantangan itu, Indonesia saat ini terus melanjutkan bauran kebijakan dengan mensinergikan kebijakan fiskal, moneter dan struktural. Konsumsi dan iklim investasi juga terus dijaga.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Di samping itu, Indonesia sedang dalam proses pembahasan untuk penerbitan omnibus law yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan lapangan kerja dan meningkatkan investasi dengan sinergi penyederhanaan aturan.

Untuk diketahui, tema utama yang dibahas dalam pertemuan G20 meliputi Global Economy, Enhancing Access to opportunities, Financial Resilience and Development, Infrastructure Investment, International Taxation, dan Financial Sector Issues. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN