PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2022 Cukup Cemerlang, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penggeraknya

Dian Kurniati | Senin, 06 Februari 2023 | 12:19 WIB
Ekonomi 2022 Cukup Cemerlang, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penggeraknya

Pengunjung memilih barang-barang yang dijual di Pasar Sore Malioboro, Yogyakarta, Minggu (22/1/2023). Pasar yang berada di selatan Pasar Beringharjo dan buka mulai pukul 17.00 WIB hingga malam hari tersebut merupakan salah satu destinasi wisata belanja oleh-oleh khas Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 yang mencapai 5,31%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 4,93% secara tahunan. Sementara itu, kontribusinya terhadap perekonomian tercatat sebesar 51,87%.

"Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 2,61%, diikuti PMTB [investasi] 1,24%" katanya, Senin (6/2/2023).

Baca Juga:
Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Margo mengatakan pulihnya mobilitas dan membaiknya pendapatan masyarakat menjadi penyebab tingginya kinerja konsumsi rumah tangga pada 2022. Menurutnya, peningkatan pendapatan masyarakat juga sejalan dengan pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 21 sebesar 18,36% pada tahun lalu.

Peningkatan konsumsi tersebut di antaranya terjadi untuk transportasi, komunikasi, serta restoran dan hotel.

Kemudian soal pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, menjadi penyumbang terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022. Pertumbuhan PMTB sebesar 3,87%, terus membaik meski belum kembali ke level sebelum pandemi yang biasanya mencapai 4%-6%.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Pertumbuhan PMTB dipengaruhi oleh seluruh jenis barang modal, terutama jenis mesin dan kendaraan. Sementara itu, pertumbuhan modal pemerintah juga meningkat, baik pada pusat maupun daerah terutama pada jenis mesin dan peralatan serta jalan, irigasi, dan jaringan.

Adapun untuk ekspor, mengalami pertumbuhan impresif meski mengalami pelemahan sebesar 16,28%. Windfall ekspor masih berlanjut walaupun cenderung melemah akibat harga beberapa komoditas unggulan yang turun, terutama minyak kelapa sawit.

Di sisi lain, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melonjak signifikan seiring dengan kebijakan kemudahan keimigrasian, khususnya wisata sehingga mendorong pertumbuhan ekspor jasa.

Baca Juga:
Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

"Pertumbuhan komponen ekspor barang dan jasa ini mampu menopang pertumbuhan ekonomi tahun 2022," ujarnya.

Adapun pada konsumsi pemerintah, kinerjanya pada tahun lalu tercatat mengalami kontraksi 4,51%. Kondisi ini sejalan dengan upaya penyehatan APBN ketika pandemi Covid-19 makin mereda. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Minggu, 22 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Klaim Insentif Pajak 2025 Sudah Akomodir Rumah Tangga dan UMKM

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?