PEMILU 2024

Efek Pemilu 2024 ke Ekonomi RI, Kemenkeu Ungkap Hitung-hitungannya

Dian Kurniati | Selasa, 26 September 2023 | 08:45 WIB
Efek Pemilu 2024 ke Ekonomi RI, Kemenkeu Ungkap Hitung-hitungannya

Pelajar memasukkan kertas suara ke dalam kotak saat Pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (20/9/2023). Pihak sekolah beserta Majelis Perwakilan Kelas (MPK) menggelar pemilihan Ketua OSIS periode 2023-2024 dengan sistem pemungutan suara seperti pemilu yang bertujuan memberikan pemahamam siswa tentang pendidikan demokrasi dan pendidikan politik. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu merasa yakin pelaksanaan pemilu 2024 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2024.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kemenkeu Abdurohman mengatakan pertumbuhan ekonomi ini utamanya akan terdorong dari sisi konsumsi. Menurutnya, periode pemilu akan meningkatkan konsumsi pemerintah dan para peserta yang berkompetisi.

"[Pelaksanaan pemilu 2024] akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 0,2 percentage point [pada 2023] dan juga pada 2024 0,27 percentage point. Itu hitungan kasar kami," katanya, dikutip pada Selasa (26/9/2023).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Abdurohman mengatakan dampak pelaksanaan pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi akan terasa pada 2023 dan 2024. Pada 2 tahun tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan pemilu seperti pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) senilai Rp11,52 triliun dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rp15,87 triliun.

Belanja pemerintah ini nantinya bakal meningkatkan produk domestik bruto (PDB) dari komponen konsumsi pemerintah sebesar 0,75% poin persen pada 2023 dan 1 poin persen pada 2024.

Dia menjelaskan konsumsi yang besar juga bakal dilakukan oleh para peserta pemilu sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi, yakni pada komponen lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT). Berdasarkan data pemilu 2019, diperkirakan akan ada 8.037 peserta yang masing-masing bakal membelanjakan uang setidaknya Rp1 miliar untuk memperebutkan 580 kursi di DPR.

Baca Juga:
Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

Kemudian pada DPRD provinsi dan kabupaten/kota, diperkirakan ada 258.631 orang peserta pemilu yang masing-masing membelanjakan setidaknya Rp200 juta untuk memperebutkan 18.747 kursi.

Dalam hitungan BKF, konsumsi tersebut akan berdampak pada LNPRT sebesar 4,72 poin persen pada 2023 dan 6,57 poin persen pada 2024.

Abdurohman menyebut belanja pemerintah dan peserta pemilu juga diyakini bakal berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat, yakni sekitar 0,14 poin persen pada 2023 dan 0,21 poin persen pada 2024.

Baca Juga:
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ditingkatkan

"Itu akan sedikit mengkompensasi pelemahan global. Jadi untuk 2023, kami masih optimistis PDB akan berada sekitar 5,1% dan di 2024 sekitar 5,2%," ujarnya.

Sementara itu, Chief Economist Bank Permata Josua Pardede memandang meski ada peningkatan konsumsi, kinerja investasi diperkirakan bakal mengalami perlambatan ketika pemilu. Perlambatan tersebut utamanya terjadi pada investasi asing.

Meski demikian, data historis menunjukkan kinerja investasi dalam negeri biasanya akan menguat ketika pelaksanaan pemilu. Pemerintah pun dapat mengupayakan kinerja investasi tetap terjaga melalui pengelolaan APBN secara strategis serta melanjutkan reformasi struktural, terutama melalui implementasi UU Cipta Kerja dan UU 7/2021 Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

"Dengan situasi menjelang pemilu, kita bisa mengandalkan investor domestik karena seharusnya dia melihat langsung di lapangan, kondisi politik relatif stabil dan dari sisi kebijakan harapannya tidak ada perubahan signifikan," katanya. (sap)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 08:37 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ditingkatkan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN