ADMINISTRASI PAJAK

e-SPT Masa PPh 21 Belum Update, Lapisan Tarif 35% Belum Bisa Diinput

Redaksi DDTCNews | Selasa, 08 November 2022 | 14:30 WIB
e-SPT Masa PPh 21 Belum Update, Lapisan Tarif 35% Belum Bisa Diinput

Tampilan aplikasi e-SPT. 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) memberitahukan wajib pajak bahwa sampai saat ini masih belum terdapat pembaruan (update) aplikasi e-SPT Masa Pajak Penghasilan (PPh) 21. Dalam aplikasi tersebut, lapisan tarif pajak penghasilan masih terdiri dari 4 lapis.

Wajib pajak bisa saja menyesuaikan perubahan lapisan tarif sesuai yang diatur dalam UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Namun, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Itu pun, lapisan tarif tertinggi sesuai UU HPP, yakni 35%, masih belum bisa di-input.

“Untuk lapisan tarif 35% masih belum bisa di-input, masih menunggu update patch terbaru,” tulis DJP dalam akun Twitter @kring_pajak, dikutip pada Selasa (8/11/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Melalui UU HPP, terdapat perubahan tarif yang diatur dalam Pasal 17 UU PPh. Tarif tertinggi ditambah menjadi 35% untuk penghasilan di atas Rp5 miliar. Kemudian, terdapat pula perubahan lapisan penghasilan kena pajak untuk beberapa tarif di bawahnya.

Lapisan tarif 1, yakni tarif 5% kini dikenakan untuk penghasilan sampai dengan Rp60.000.000. Lapisan tarif 2, yakni tarif 15% dikenakan untuk penghasilan di atas Rp60.000.000 sampai dengan Rp250.000.000.

Kemudian, lapisan tarif 3 tidak mengalami perubahan, yakni 25% tetap dikenakan untuk penghasilan di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000. Terakhir, lapisan tarif 4, yakni tarif 30% menjadi dikenakan untuk untuk penghasilan di atas Rp500.000.000 sampai dengan Rp5 miliar.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan wajib pajak untuk menyesuaikan tarif umum PPh sesuai UU HPP yang mulai berlaku tahun 2022 adalah dengan mengubah pengaturan tarif pada e-SPT Masa PPh 21.

Mula-mula, wajib pajak dapat mengeklik menu Referensi. Kemudian, klik menu Tarif dan pilih menu Pasal 17 Berlapis. Setelah itu, akan muncul tab berisi lapisan tarif PPh Pasal 17 yang masih menggunakan ketentuan tarif lama.

Untuk menyesuaikan dengan lapisan tarif baru sesuai UU HPP, wajib pajak hanya perlu mengubah lapisan penghasilan kena pajak ke-2 menjadi Rp60.000.000. Setelah sudah diubah, jangan lupa untuk klik Simpan. (Fauzara Pawa Pambika/sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:30 WIB PER-8/PJ/2022

Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja