PERPAJAKAN

Dunia Perpajakan Sangat Dinamis, Ini Modal Utama Konsultan Pajak

Nora Galuh Candra Asmarani | Kamis, 06 Mei 2021 | 13:50 WIB
Dunia Perpajakan Sangat Dinamis, Ini Modal Utama Konsultan Pajak

Managing Partner DDTC Darussalam memaparkan materi dalam Inspirational Stories Series bertajuk Growing and Developing a Research, Technology, and Knowledge-Based Tax Institution that Sets the Standards and Beyond–Belajar dari Kisah Sukses Darussalam (DDTC), Kamis (6/5/2021). (tangkapan layar Zoom)

JAKARTA, DDTCNews – Pemahaman dan respons yang tepat terhadap dinamisnya dunia perpajakan menjadi aspek krusial dalam membangun kantor konsultan pajak.

Managing Partner DDTC Darussalam mengatakan dinamisnya dunia perpajakan – dapat dilihat dari perubahan aturan yang cepat – menuntut para profesional untuk terus membaca. Menurutnya, pengetahuan yang dimiliki seorang konsultan hari ini bisa saja tidak lagi relevan pada kemudian hari.

“Awali dengan membaca dan yakinlah bahwa pembaca tersebut suatu saat akan jadi leader. Menjadi konsultan pajak harus mau membaca,” terang Darussalam dalam Inspirational Stories Series yang digelar Perkumpulan Praktisi dan Profesi Konsultan Pajak Indonesia (P3KPI), Kamis (6/5/2021).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Setelah konsisten membaca, seorang konsultan pajak harus menulis dan mempublikasikan karyanya. Meskipun tidak mudah, publikasi tulisan membuat konsultan pajak dan perusahaan lebih dikenal. Dengan adanya publikasi tulisan, calon klien akan mengetahui kualitas konsultan pajak.

Darussalam juga menekankan pentingnya pengembangan pengetahuan. Namun, pengetahuan yang telah diperoleh juga harus dibagikan tanpa khawatir akan tersaingi pihak lain. Para profesional DDTC, sambungnya, selalu dituntut untuk terus menggali pengetahuan baru dan membagikannya.

Selain itu, Darussalam mengatakan pentingnya membangun reputasi secara berkelanjutan, meraih pengakuan dan sertifikasi internasional, serta melakukan inovasi secara konsisten dan berkelanjutan. Terkait dengan aspek ini, peran riset sangat penting.

Baca Juga:
Gratis! Download 10 Buku Pajak yang Diterbitkan DDTC

“Bangun terus reputasi. Jangan pernah bangun dengan lari cepat tetapi dengan maraton. Selain itu, jangan pernah lupa untuk berinovasi secara konsisten dan berkelanjutan karena pajak itu dinamis. Jangan menyepelekan research di kantor yang Bapak/Ibu bangun,” pungkasnya

Dalam kesempatan tersebut, Darussalam juga menceritakan perjalanannya dalam membangun DDTC. Dia mengaku membangun bisnis konsultannya dengan niat ibadah. Dia bercerita perjalanannya tidak mudah karena menghadapi ketidakpastian, meninggalkan kehidupan nyaman, serta kemauan untuk berkorban. Tekad dan kemauan keras untuk menjadi pemenanglah yang membuatnya terus beranjak maju.

“Untuk itu, Bapak/Ibu perlu meredefinisikan lagi mindset pendirian dan pengembangan kantornya untuk menjadi pemenang. Untuk menjadi pemenang maka kuncinya harus berlatih, berupaya, dan mengambil langkah yang luar biasa lebih di atas apa yang orang-orang lain lakukan,” imbuhnya.

Baca Juga:
Pelayanan Kesehatan Medis Bebas PPN Indonesia, Bagaimana di Asean?

Sebagai informasi, dalam acara bertajuk Growing and Developing a Research, Technology, and Knowledge-Based Tax Institution that Sets the Standards and Beyond–Belajar dari Kisah Sukses Darussalam (DDTC), Ketua Bidang Riset, Kajian, dan Hubungan Internasional P3KPI Christine Tjen hadir sebagai moderator.

Acara ini dibuka dengan opening speech Ketua Dewan Pengawas P3KPI Sakli Anggoro. Sakli mengatakan setidaknya ada beberapa aspek yang bisa diperhatikan untuk membangun kantor konsultan pajak, yaitu mengambil kesempatan, memberi solusi yang unggul, terus mengembangkan pengetahuan dan soft skill, serta banyak bertanya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:12 WIB LITERATUR PAJAK

Gratis! Download 10 Buku Pajak yang Diterbitkan DDTC

Senin, 23 Desember 2024 | 15:45 WIB STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK

Pelayanan Kesehatan Medis Bebas PPN Indonesia, Bagaimana di Asean?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak