Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam acara IAI KAPj Goes to Campus di Universitas Indonesia (UI) Salemba, Rabu (12/2/2020)..
JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Pajak Suryo Utomo mengungkapkan wabah virus Corona menambah deretan tantangan bagi Ditjen Pajak (DJP) dalam mengumpulkan penerimaan tahun ini.
Dia mengungkapkan merebaknya virus Corona pada awal tahun memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional. Hal ini kemudian berimbas kepada penerimaan pajak, yang menurutnya sebagai ekor dari kegiatan ekonomi.
"Dengan adanya virus Corona memberikan efek yang besar di 2020 dan ini imbasnya berat,” katanya dalam acara IAI KAPj Goes to Campus di Universitas Indonesia (UI) Salemba, Rabu (12/2/2020).
Mantan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak ini menuturkan efek dari virus Corona memengaruhi lalu lintas barang dan orang dari China. Kedua komponen tersebut memiliki imbas kepada Indonesia.
Pada lalu lintas barang, adanya virus Corona membuat kegiatan impor dari Negeri Tirai Bambu ke Tanah Air menjadi semakin berkurang. Hal ini kemudian berdampak kepada penerimaan pajak dari kegiatan impor.
Kemudian, dari sisi lalu lintas orang, adanya kebijakan lockdown (pembatasan) dapat berimplikasi pada kegiatan pariwisata di Tanah Air. Pada awal tahun, sudah terjadi penurunan turis asal China di beberapa tujuan wisata, seperti Bali dan Manado.
"Lalu lintas barang dan orang berkurang. Kondisi itu tantangan kami di DJP bahwa pajak adalah ujung dari kegiatan ekonomi," paparnya.
Dengan demikian virus Corona menambah tantangan yang dihadapi DJP. Apalagi, DJP selama ini masih menghadapi tantangan rendahnya tax ratio. Pada saat yang bersamaan, penerimaan harus tumbuh 23% untuk bisa memenuhi target yang telah dipatok dalam APBN 2020.
"Dinamika ekonomi dan sejarah dalam 10 tahun terakhir dengan tax ratio yang stagnan serta target yang terus naik ke atas maka pilihannya pajak harus diperkuat," imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.