PEMILU 2019

Dua Isu Ini Diprediksi Warnai Debat Terakhir Pilpres

Redaksi DDTCNews | Selasa, 09 April 2019 | 14:58 WIB
Dua Isu Ini Diprediksi Warnai Debat Terakhir Pilpres

JAKARTA, DDTCNews - Akhir pekan ini akan menjadi debat pamungkas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dua isu diprediksi menjadi pembahasan utama sepanjang jalannya debat.

Menurut anggota Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf M. Misbakhun, debat dengan tema "Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri" itu akan mengerucutkan dua poin utama. Pertama adalah soal utang dan kedua adalah soal investasi.

Anggota Komisi XI DPR ini secara khusus menyoroti soal isu utang. Menurutnya, lebih ideal mendudukan isu pajak ketimbang utang. Pasalnya, sebagian besar pembiayaan negara berasal dari setoran pajak masyarakat.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

"Indonesia butuh pembiayaan tapi harus diingat utang itu hanya pelengkap dari semua pembiayaan negara. Karena 97% pembiayaan berasal dari uang pajak yang dipungut dari rakyat," katanya dalam FGD Jelang Debat Kelima di Aula DPP Partai Golkar, Senin (8/4/2019).

Meskipun isu soal utang akan domiman mewarnai jalannya debat nanti, Misbakhun meyakini jawaban atas polemik utang dapat dijawab secara lugas oleh calon petahana Joko Widodo.

Menurutnya, ini merupakan bagian dari membuka wawasan masyarakat. Bahwasanya penopang utama jalannya NKRI berasal dari pungutan pajak dan utang merupakan instrumen tambahan dalam struktur fiskal nasional.

Baca Juga:
Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

"Rp2.400 triliun APBN kita itu Rp1.900 triliun berasal dari uang pajak rakyat. Hanya Rp300-Rp400 triliun yang berasal dari utang. Artinya jangan seakan-akan struktur APBN itu semua berasal dari utang," paparnya.

Adapun isu kedua yang diprediksi ramai dibahas ialah soal investasi. Menurutnya, sudah lazim dalam setiap siklus politik kinerja investasi terkontraksi karena pelaku usaha cenderung menunggu hasil pemilu.

"Investasi selalu turun dalam siklus menjelang pemilu. Tetapi saya yakin pasca April akan alami perbaikan signifikan karena faktor ketidakpastian politiknya akan teratasi," imbuhnya. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN