CHINA

Dorong Inovasi, Pemerintah Pangkas Tarif Bea Masuk

Redaksi DDTCNews | Rabu, 21 September 2016 | 12:31 WIB
Dorong Inovasi, Pemerintah Pangkas Tarif Bea Masuk

BEIJING, DDTCNews – China memutuskan untuk memotong tarif bea masuk atas impor komponen produk teknologi informasi (IT) dalam beberapa tahun ke depan. Ini bagian dari komitmen terhadap organisasi perdagangan dan bertujuan untuk mendorong inovasi industri IT di China.

Menurut Kementerian Keuangan China, tarif bea masuk akan dipangkas untuk 201 jenis komponen yang tercakup dalam Information Technology Agreement (ITA). ITA merupakan perjanjian internasional yang berada di bawah naungan World Trade Organization (WTO).

"Di antaranya adalah integrated circuits, layar sentuh, semikonduktor, dst. Pemerintah juga berjanji untuk mengurangi tarif sampai nol persen untuk komponen ini dalam kurun waktu tujuh tahun,” ungkap Kementerian Keuangan dalam pernyataan tertulisnya.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Lebih dari 50 negara termasuk China telah berkomitmen untuk memotong tarif bea masuk melalui pertemuan yang dihelat di Nairobi pada 1 Juli 2016 lalu. Sementara, waktu pengimplementasiannya diserahkan sepenuhnya kepada negara masing-masing.

Sebelumnya, lembaga legislatif China telah meratifikasi aturan terkait pemotongan tarif ini dan sedang dalam amandemen pada awal bulan ini.

Ratifikasi dan implementasi dari ITA ini akan menjadi dorongan untuk membangun sebuah sistem ekonomi terbuka dan dapat mempercepat pengembangan industri IT dalam negeri. Dalam hal ini, China akan memainkan peran yang besar untuk relokasi sumber daya dan rantai industri IT global.

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kepala Penetapan Tarif Kepabeanan China, Lou Jiwei mengatakan nilai dari 201 komponen IT tersebut adalah sebesar $1,3 triliun, sekitar 10% dari total perdagangan global atas seluruh produk IT. Berdasarkan data yang tercatat pada tahun 2014, pemotongan tarif bea masuk ini akan menelan biaya sebesar 15 miliar yuan (Rp29,59 triliun).

Seperti dilansir dalam chinadaily.com, penyesuaian tarif akan dilakukan secara bertahap agar tidak berdampak langsung terhadap industri IT di China. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan