ADMINISTRASI PAJAK

DJP Gelar Survei Pelanggan Soal Layanan Online, Ternyata Ini Hasilnya

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 21 Mei 2022 | 06:30 WIB
DJP Gelar Survei Pelanggan Soal Layanan Online, Ternyata Ini Hasilnya

Poster hasil survei 3C yang dirilis Ditjen Pajak.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menggelar survei Click, Call, Counter (3C) yang diikuti oleh 2.040 wajib pajak. Survei berlangsung selama 2 bulan, sejak Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 lalu. Kuisioner dikirimkan melalui email blast kepada responden wajib pajak secara acak.

"DJP melaksanakan survei user experience pengembangan layanan online dan Layanan Contact Center DJP sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas layanan online DJP," cuit akun @DitjenPajakRI di Twitter, dikutip Sabtu (21/5/2022).

Dari survei yang dilakukan secara online ini, diketahui bahwa sebanyak 97,27% responden mengaku puas/puas sekali terhadap layanan online yang disajikan oleh otoritas pajak. Kemudian, sebanyak 92,18% responden juga puas/puas sekali terhadap layanan contact center yang disediakan DJP.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Melalui media sosial, DJP menyampaikan bahwa yang dimaksud 'layanan DJP' mencakup berbagai kanal penyampaian informasi dan saluran layanan pelanggan yang disediakan seperti website pajak.go.id (DJP Online), saluran telepon Kring Pajak 1500200, mobile app M-Pajak, live chat di situs pajak.go.id alias chatpajak, atau datang langsung ke kantor DJP.

Dari seluruh kanal tersebut, mayoritas responden yakni 60,11% adalah pengguna DJP Online. Sisanya, secara berurutan adalah pengguna layanan telepon Kring Pajak sebesar 9,65%, dan live chat sebesar 9,45%. Namun, ternyata sebanayk 17,51% responden masih memilih menggunakan layanan tatap muka dengan datang langsung ke kantor pajak.

Penghematan Biaya
Ada catatan menarik dari survei yang respondennya paling banyak tinggal di wilayah Jabodetabek ini. Sebesar 30,78% responden mengaku bisa menghemat biaya senilai Rp100 ribu sampai dengan Rp500.000 dari dengan adanya layanan online DJP. Bahkan, ada 7,75% responden yang mengaku mengalami penghematan biaya lebih dari Rp1 juta.

Sementara untuk layanan contact center, sebanyak 31,3% responden mengaku bisa menghemat biaya pada rentang Rp100 ribu hingga Rp500 ribu. Ada 5,91% responden yang juga mengalami penghematan biaya lebih dari Rp1 juta.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tempat Tinggal Berubah, Apakah Harus Pindah KPP Terdaftar?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN