SOP PETUGAS PAJAK

Ditjen Pajak Perketat Pemeriksaan, Begini Prosedurnya

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 Maret 2017 | 10:25 WIB
Ditjen Pajak Perketat Pemeriksaan, Begini Prosedurnya

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak akan semakin menajamkan kinerjanya pasca berakhirnya program pengampunan pajak. Salah satu langkah yang akan dilakukan yaitu dengan program pemeriksaan intensif kepada wajib pajak.

Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan berbagai tahap pemeriksaan akan dilakukan oleh Ditjen Pajak seusai berakhir tax amnesty. Pemeriksaan tersebut bermaksud untuk menguji tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan pajak yang ada.

“Jadi nanti ada prosedur pemeriksaan. Kami akan menerbitkan surat pemeriksaan, lalu wajib pajak akan diundang ke kantor pajak, nanti setelah wajib pajak memberikan penjelasan, kami minta izin ke wajib pajak untuk mengambil data,” ujarnya di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (27/3).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Ia menjelaskan tim pemeriksa tersebut tidak diperkenankan untuk berhubungan langsung dengan wajib pajak di luar jam kantor. Untuk itu, Ditjen Pajak akan mengadakan CCTV atau kamera pemantau yang tentunya beserta rekaman untuk mengawasi kinerja otoritas pajak.

Namun, menurutnya pemeriksaan pajak akan berlaku jika otoritas pajak memiliki data data wajib pajak yang akan diperiksa. Pemeriksaan ini pun dijelaskannya akan menggunakan Standard Operating Procedure (SOP) yang berbeda dengan SOP yang berlaku saat ini.

“Kalau SOP sekarang kita melakukan pemeriksaan itu kan meminjam buku, minta data ke wajib pajak. Data kok minta, ya enggak dikasih. Jadi seharusnya itu, kita punya data dulu, baru nanti memanggil wajib pajak terkait,” tuturnya.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Adapun Ditjen Pajak akan memanfaatkan tim intelijen utnuk bisa mendapatkan data wajib pajak sebanyak mungkin. Tim intelijen tersebut sengaja dirancang untuk mencegah terjadinya pertemuan tidak formal antara tim otoritas pajak dengan wajib pajak.

“Jadi sudah jelas, sama sekali otoritas pajak tidak boleh bertemu dengan wajib pajak di luar jam kerja. Tapi, kalau wajib pajak menghalang-halangi pemeriksaan, maka di UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sudah ditetapkan sanksinya,” pungkasnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Senin, 14 Oktober 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tidak Bisa Hadir dalam Pemeriksaan, WP Bisa Ajukan Reschedule

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN