PENERIMAAN BEA CUKAI

Ditekan FTA, Setoran Bea Masuk Hanya Naik 2,6%

Redaksi DDTCNews | Selasa, 27 Juni 2017 | 11:03 WIB
Ditekan FTA, Setoran Bea Masuk Hanya Naik 2,6%

JAKARTA, DDTCNews -- Realisasi penerimaan Ditjen Bea Cukai hingga tanggal 21 Juni lalu baru mencapai Rp57,6 triliun atau hanya 30,12% dari target Rp191,23 triliun pada tahun 2017. Secara keseluruhan, penerimaan ini tumbuh 8,9% dari capaian periode sama tahun lalu Rp52 triliun.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Sugeng Aprianto mengatakan khusus penerimaan dari bea masuk mencapai Rp15,6 triliun atau hampir 50% dari target yang dipatok sebesar Rp33,7 triliun. Menurutnya jika dibandingkan dengan tahun lalu, penerimaan bea masuk tersebut hanya tumbuh 2,6%.

"Realisasi penerimaan Bea masuk yang rendah sebab tarifnya yang semakin lama semakin turun karena FTA. Penyebabnya, karena tarif Bea Masuk yang rendah seiring penerapan perjanjian perdagangan bebas FTA (Free Trade Agreement)," ucapnya di Kementerian Keuangan, Kamis (22/6).

Baca Juga:
Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Ia menjabatkan realisasi penerimaan dari Cukai tercatat sebesar Rp40,2 triliun atau baru mencapai 25,58% dari target yang sebesar Rp157,16 triliun. Namun, penerimaan cukai itu tercatat telah tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp36 triliun.

"Cukai kan karena memang itu alat kontrol. Rokok misalnya, kalau makin naik penerimaannya, maka artinya makin banyak yang merokok." katanya.

Adapun realisasi penerimaan dari Bea Keluar sudah mencapai Rp1,6 triliun atau jauh melampaui target yang hanya Rp300 miliar. Penerimaan Bea Keluar pun mencatatkan pertumbuhan 44,3% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,1 triliun.

Baca Juga:
Cari Tambahan Penerimaan, Negara ini Rombak Regulasi Pajak Warisan

Pemerintah menargetkan penerimaan negara sebesar Rp1.750,3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017. Penerimaan tersebut untuk menyokong belanja negara yang diprediksi mencapai Rp2.080,5 triliun. Adapun kekurangan pembiayaan untuk belanja yang sebesar Rp330,2 triliun bakal ditutup dengan utang.

Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan yaitu dari pungutan ajak dan bea cukai ditarget sebesar Rp 1.498,9 triliun. Sisanya, dari penerimaan negara bukan pajak senilai Rp250 triliun, dan hibah yang berkisar Rp1,4 triliun. (Amu/Gfa)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

BERITA PILIHAN
Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Menteri Keuangan dari Masa ke Masa

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:40 WIB LITERATUR PAJAK

Perlakuan Pajak atas Jasa Parkir di Indonesia, Cek Panduannya di Sini

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Prabowo Ingatkan Para Menteri untuk Dukung Makan Bergizi Gratis

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Opsen Pajak Berlaku Mulai Tahun Depan, Program Sengkuyung Digencarkan

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Kamis, 24 Oktober 2024 | 08:47 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

Ruston Tambunan Terpilih Jadi Presiden AOTCA Periode 2025-2026

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial