PRANCIS

Ditekan AS, Prancis Putuskan Tunda Pengenaan Pajak Digital

Dian Kurniati | Selasa, 21 Januari 2020 | 09:40 WIB
Ditekan AS, Prancis Putuskan Tunda Pengenaan Pajak Digital

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan President AS Donald Trump berpegangan tangan di Gedung Putih (foto: Andrew Harnik/Associated Press)

NEW YORK, DDTCNews—Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan menunda rencana memungut pajak dari perusahaan-perusahaan digital asal AS seperti Google tahun ini usai berbicara dengan Presiden AS Donald Trump via telepon.

Kedua negara sepakat melakukan gencatan senjata setidaknya hingga akhir 2020. AS pun merespons keputusan Prancis dengan turut menunda rencana kenaikan bea masuk komoditas-komoditas unggulan Prancis hingga 100%.

"Kami akan bekerja bersama dalam kesepakatan yang baik untuk menunda kenaikan tarif," cuit Macron dalam media sosialnya, Selasa (21/01/2020).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Kendati rencana menarik pajak digital ditunda, salah seorang pejabat Prancis menyebutkan pemerintah masih berupaya bernegosiasi dengan AS. Prancis berharap ada kesepakatan internasional dengan AS perihal pajak digital pada akhir tahun ini.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih menuturkan bahwa kedua pemimpin sepakat untuk menyelesaikan negosiasi tentang pajak digital. Tak hanya itu, mereka juga turut membahas masalah bilateral lainnya.

Sejatinya, perselisihan antara Prancis dan AS menyangkut pajak digital sudah terjadi sejak tahun lalu. Ketika itu, Prancis mengaku tidak puas dengan diskusi internasional yang berjalan lambat.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Untuk diketahui, Prancis saat itu ingin mengenakan pajak digital sebesar 3 persen dari total pendapatan perusahaan teknologi yang nilai transaksinya sudah mencapai lebih dari 750 juta euro atau setara US$832 juta.

Negara-negara Eropa lainnya pun juga bersiap mengikuti jejak Prancis untuk membuat kebijakan serupa, seperti Italia dan Australia. Bahkan, negara seperti Kanada dan AS sendiri juga tengah menjajaki pajak digital itu.

Menanggapi keinginan Prancis, AS mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% pada seluruh produk Prancis yang masuk ke AS di antaranya seperti anggur dan keju dengan total nilai mencapai US$2,4 miliar.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Pajak digital saat ini memang tengah menjadi pembahasan internasional. Pembaharuan aturan pajak yang telah berusia puluhan tahun kini menjadi isu vital. Apalagi, penetrasi perusahaan raksasa teknologi sangat luas, dan mereka bisa menjual produk secara lintas negara.

Melansir Wall Street Journal, Uni Eropa sudah mengusahakan kesepakatan di antara negara-negara Eropa tentang pajak digital sejak tahun lalu. Meski begitu, kesepakatan itu belum bisa tercapai lantaran ada sejumlah negara yang menolak ide itu.

Negara-negara Eropa yang menolak ide pajak digital di antaranya seperti Irlandia dan Luksemburg di mana mereka juga menjadi rumah bagi kantor pusat regional untuk beberapa perusahaan teknologi AS.

Diskusi tentang pajak digital lantas dibawa ke ranah yang lebih luas, yakni melalui Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Namun, kesepakatan politik di OECD juga belum membuahkan hasil sejauh ini. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak