PODTAX

Diskon PPnBM Mobil Bakal Naikkan Kontribusi Pos Penerimaan Pajak Ini

Redaksi DDTCNews | Minggu, 28 Februari 2021 | 12:30 WIB
Diskon PPnBM Mobil Bakal Naikkan Kontribusi Pos Penerimaan Pajak Ini

MULAI Maret 2021, Insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Ditangggung Pemerintah (DTP) resmi berlaku di Indonesia. Diskon PPnBM tesebut akan dilaksanakan bertahap selama sembilan bulan mendatang.

Terdapat dua jenis mobil yang bisa mendapatkan fasilitas PPnBM DTP antara lain sedan atau station wagon dengan kapasitas silinder hingga 1.500 cc dan kendaraan bermotor 4x2 dengan kapasitas silinder hingga 1.500 cc. Fasilitas PPnBM DTP diberikan sepanjang tahun anggaran 2021.

Selain itu, terdapat persyaratan jumlah pembelian lokal atau local purchase yang harus dipenuhi. Pemenuhan jumlah penggunaan komponen dari dalam negeri yang dimanfaatkan dalam kegiatan produksi mobil paling sedikit sebesar 70%.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Dosen dan Peneliti Universitas Trunojoyo Madura Gita Arasy Harwida menyatakan manfaat fiskal yang akan diterima dari diskon PPnBM mobil baru berpotensi lebih besar dibandingkan dengan biaya fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Diskon PPnBM diharapkan dapat meningkatkan penjualan mobil baru yang akan berdampak secara langsung pada peningkatan penerimaan PPN dan pungutan kendaraan bermotor lainnya seperti Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,” katanya.

Tak hanya itu, lanjutnya, pemulihan sektor industri otomotif juga diharapkan memberikan efek berganda yang dapat meningkatkan realisasi penerimaan negara dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 karyawan dan PPh badan.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Gita berpendapat peningkatan penerimaan pajak dapat dicapai hanya jika pelaksanaan insentif PPnBM mobil baru berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Ia kemudian mengidentifikasi satu prasyarat utama yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam implementasi insentif tersebut.

Ingin tahu obrolan lengkap dari DDTC PodTax episode kali ini? Yuk simak sekarang melalui Youtube atau Spotify! (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN