VAT REFUND

Dirjen Pajak Sederhanakan Pendaftaran PKP Toko Retail VAT Refund

Nora Galuh Candra Asmarani | Selasa, 15 Oktober 2019 | 18:10 WIB
Dirjen Pajak Sederhanakan Pendaftaran PKP Toko Retail VAT Refund

Ilustrasi logo.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menyederhanakan mekanisme pendaftaran pengusaha kena pajak (PKP) toko retail yang ingin berpartisipasi dalam skema VAT Refund for tourist.

Hal tersebut termuat dalam Peraturan Dirjen Pajak (Perdirjen) No. PER-17/PJ/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Kewajiban PKP Toko Retail yang Berpartisipasi dalam Skema Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kepada Turis Asing.

“Untuk meningkatkan peran serta PKP toko retail dan meningkatkan pelayanan dalam skema pengembalian PPN kepada turis asing, perlu dilakukan penyesuaian,” demikian bunyi penggalan salah satu pertimbangan dalam beleid tersebut, dikutip pada Selasa (15/10/2019).

Baca Juga:
Ketentuan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dalam PMK 81/2024

Adapun berdasarkan beleid yang baru, PKP toko retail yang ingin berpartisipasi hanya perlu mendaftarkan diri secara elektronik melalui aplikasi VAT Refund for Tourist pada laman Ditjen Pajak (DJP).

Setelah melakukan pendaftaran, DJP akan menerbitkan surat keputusan penunjukan PKP toko retail yang dapat dicetak melalui aplikasi yang sama. Hal ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan tata cara pendaftaran berdasarkan beleid terdahulu.

Sebelumnya, untuk mendaftarkan diri, PKP toko retail diharuskan mengajukan permohonan surat keputusan penunjukan dan PIN. Setelah permohonan diajukan PKP toko retail diharuskan menunggu paling lama 10 hari kerja guna mendapat keputusan maupun penolakan.

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Kemudian, setelah PIN dan surat keputusan itu terbit, kantor pelayanan pajak (KPP) harus mengirimkannya melalui pos maupun jasa ekspedisi kepada PKP toko retail. Selain itu, KPP harus memasukkan nomor bukti pengiriman melalui aplikasi.

Selanjutnya, PKP toko retail yang telah menerima PIN harus segera melakukan aktivasi. Pasalnya, masa berlaku PIN yang diberikan hanya 30 hari dan jika melewati batas waktu yang ditentukan maka PIN tersebut tidak berlaku.

Adapun beleid baru yang diteken pada 25 September 2019 tersebut mulai berlaku pada 1 Oktober 2019. Berlakunya beleid ini sekaligus mencabut Perdirjen No. PER-28/PJ/2013 yang sebelumnya berlaku. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dalam PMK 81/2024

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

BERITA PILIHAN
Jumat, 07 Februari 2025 | 19:30 WIB PMK 13/2025

Rumah Pindah Tangan Kurang dari Setahun, DJP Bisa Tagih Kembali PPN

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:30 WIB CORETAX DJP

Akun WP Badan Tak Bisa Terbitkan Bupot, Harus Lewat PIC Coretax

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:00 WIB PMK 11/2025

PMK Omnibus Terbit, Tarif PPN Kegiatan Membangun Sendiri Tetap 2,2%

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07 WIB FOUNDER DDTC DANNY SEPTRIADI

‘Praktik Terbaik dalam Restitusi PPN adalah Immediate Refund System’