OTORITAS FISKAL

Dipertahankan Jadi Menkeu, Ini Penjelasan Lengkap Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews | Selasa, 22 Oktober 2019 | 11:47 WIB
Dipertahankan Jadi Menkeu, Ini Penjelasan Lengkap Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seusai menemui Presiden Joko Widodo. (foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo mempertahankan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Pagi ini, Selasa (22/10/2019), Sri Mulyani sudah bertemu dengan Kepala Negara di Istana. Berikut keterangan yang disampaikan Sri Mulyani kepada awak media seusai pertemuan.

***

Tadi saya menghadap Bapak Presiden dan mendengarkan arahan-arahan beliau dari sisi apa yang ingin dicapai pada periode kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf, di bidang ekonomi, terutama.

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Seperti yang disampaikan Bapak Presiden kemarin bagaimana kita terus bekerja untuk menciptakan kesempatan kerja. Jadi, bagaimana kita terus mendorong perekonomian kita agar mampu terus meningkatkan kualitas penciptaan kesempatan kerja.

Kemudian juga dari sisi usaha kecil menengah, yang ingin didorong melalui berbagai policy. Dan tentu saja dari sisi makroekonomi adalah dari current account deficit dan trade deficit. Jadi, ketahanan ekonomi kita di dalam negeri untuk terus ditingkatkan.

Meningkatkan supply chain, membangun investasi, policy-policy yang bisa mendorong penciptaan kesempatan kerja dan mendorong usaha kecil menengah.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Bapak Presiden meminta saya untuk menyampaikan kepada media bahwa beliau menugaskan saya untuk tetap menjadi menteri keuangan. Dan menggunakan seluruh kebijakan fiskal di dalam membantu para menteri-menteri terkait di dalam mewujudkan ketahanan ekonomi.

Hal ini terutama di dalam bekerja sama dengan menko perekonomian, menteri perindustrian, perdagangan, menteri usaha kecil menengah dan menteri-menteri ekonomi lainnya di dalam rangka untuk membangun ekonomi kita yang lebih baik.

Tadi kita cukup banyak bertukar pikiran mengenai bagaimana kita bisa mendorong dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan, baik itu di bidang fiskal. Dan beliau juga bertukar pikiran untuk sektor keuangan seperti perbankan dan capital market.

Baca Juga:
Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Karena selama ini, sebagai tugas di Kementerian Keuangan, kami berkoordinasi dengan Bank Indonesia, OJK, LPS dalam forum KSSK. Itu diharapkan bisa terus menjaga perekonomian kita, stabilitas ekonomi dan ketahanan. Namun, pada saat yang sama bisa terus meningkatkan policy-policy yang berpihak pada penciptaan kesempatan kerja dan usaha kecil menengah.

Demikian yang bisa saya sampaikan, terima kasih ya.

***

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Apa yang mendorong Anda bersedia tetap menjadi menteri keuangan?

Saya rasa banyak hal, untuk Indonesia yang saat ini menghadapi perekonomian global yang sangat dinamis dan tidak pasti dan perlemahan ekonomi yang cukup menekan dari seluruh dunia. Oleh karena itu dibutuhkan suatu policy-policy terus menerus di dalam rangka untuk bisa menjaga perekonomian kita dari tantangan global tersebut.

Di sisi lain, Bapak Presiden menyampaikan berbagai prioritas kebijakan yang sangat-sangat penting. Dan saya secara pribadi, merupakan suatu kehormatan untuk bisa melaksanakan tugas kembali sebagai menteri keuangan dengan terus mendorong peningkatan sumber daya manusia, seperti yang menjadi prioritas kita selama ini.

Baca Juga:
Sri Mulyani: APBN 2025 Disesuaikan Usai Prabowo Dilantik

Kita semuanya sudah sering melihat bahwa anggaran perlu untuk dieksekusikan secara baik, baik di tingkat kementerian/lembaga maupun daerah. Cita-cita Bapak Presiden untuk membangun Indonesia dengan sumber daya manusia yang baik, dengan birokrasi yang efisien, yang bersih dari korupsi, dan juga dari sisi kemampuan ekonomi kita untuk tumbuh dan berkualitas secara inklusif, adalah suatu cita-cita yang baik.

Dan bagi saya, ini suatu kehormatan untuk bisa ikut mendukung dan membantu Bapak Presiden dan Wakil Presiden di dalam mewujudkan cita-citanya.

Apakah Presiden meminta Anda menyebutkan posisi di kabinet setelah pertemuan tadi?

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Beliau minta khusus untuk saya, boleh untuk menyampaikan posisinya.

Apakah ada perubahan-perubahan kebijakan yang dilakukan?

Saya rasa kita semuanya selalu tetap terbuka terhadap dinamika yang ada. Tidak ada suatu kebijakan yang sifatnya statis. Jadi kita juga harus terus melihat dinamika dari kondisi ekonomi, unsur dari resource atau sumber daya yang kita miliki dan apa-apa yang perlu untuk terus ditingkatkan. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN