VIETNAM

Diduga Palsukan SKA, Ekspor Aluminium Rp60 Triliun Disita

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 02 November 2019 | 13:11 WIB
Diduga Palsukan SKA, Ekspor Aluminium Rp60 Triliun Disita

HANOI, DDTCNews—Otoritas pabean Provinsi Ba Ria-Vung, Vietnam, menyita ekspor aluminium senilai US$4,3 miliar atau setara dengan Rp60 triliun untuk tujuan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang diduga memalsukan Surat Keterangan Asal (SKA).

Direktur Jenderal Departemen Umum Bea dan Cukai Vietnam Nguyen Van Can mengatakan aluminium itu diduga merupakan aluminium impor dari China yang dipalsukan SKA-nya hingga menjadi barang buatan Vietnam, untuk kemudian diekspor ke Amerika Serikat.

“Ini penipuan SKA terbesar di negara kami. Kami bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kamar Dagang dan Industri dan lembaga terkait lain untuk memblokir pengiriman itu,” ujarnya, Kamis (31/10/2019).

Baca Juga:
Retaliasi China, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk Tambahan

Nguyen Van menambahkan aluminium itu milik perusahaan yang memang memiliki jalur produksi sendiri. Perusahaan tersebut juga dikenal sebagai importir batang aluminium dan aluminium setengah jadi dari China yang kemudian diproses sendiri di pabriknya di Vietnam.

“Setelah mencurigai adanya pemalsuan SKA, kami telah menghubungi Bea dan Cukai Amerika Serikat. Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat juga telah mengirim agennya ke Vietnam untuk memverifikasi kasus ini,” paparnya.

Saat ini, ekspor aluminium Vietnam ke Amerika Serikat dikenakan bea masuk 15%. Sementara itu, produk-produk yang berasal dari China dikenakan bea masuk hingga 374%. "Kami terus memerangi penipuan SKA untuk mencegah Vietnam menjadi tempat transit barang palsu,” kata Nguyen Van.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Selama ini, jamak diketahui beberapa produk buatan China secara ilegal menggunakan label ‘Made in Vietnam’. Penggunaan label tersebut dilakukan eksportir yang berusaha untuk menyiasati perang dagang AS-China yang mengerek naik sebagian besar barang dengan SKA China.

Ia menambahkan otoritas pabean juga memperketat pemeriksaan untuk mencegah pemalsuan SKA. Oktober lalu, Otoritas Perdagangan Vietnam mengumumkan 25 item yang dianggap berisiko SKA-nya dipalsukan. Daftar itu meningkat 12 item dari daftar yang diterbitkan Agustus 2019.

Seperti dilansir en.vietnamplus.vn, daftar 25 item yang berisiko rawan pemalsuan SKA itu adalah kayu lapis keras, batu buatan, rak besi, bantal busa, sepeda listrik, ban mobil dan truk penumpang, dan baja tahan korosi, dan pelek baja stainless.

Kemudian lembaran baja canai panas, produk besi cor, produk besi, serat sintetis , pipa mekanis dari baja dan paduan dingin, aluminium foil, aksesori baja tempa, pelat paduan aluminium umum, pita elastis dan roda baja. (MG-anp/Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen