PRANCIS

Demo Pajak BBM Berlangsung Ricuh, 378 Pengunjuk Rasa Ditangkap

Redaksi DDTCNews | Selasa, 04 Desember 2018 | 15:08 WIB
Demo Pajak BBM Berlangsung Ricuh, 378 Pengunjuk Rasa Ditangkap

Ilustrasi. (Foto: latimes.com)

PARIS, DDTCNews – Sebanyak 378 pengunjuk rasa atas kenaikan tarif pajak bahan bakar minyak (BBM) ditahan otoritas berwenang. Kabarnya, penahanan ini berlaku bagi warga yang melakukan aksi anarkis selama berunjuk rasa.

Otoritas berwenang mencatat sekitar 133 orang terluka akibat pengunjuk rasa melakukan kerusuhan, merusak Arc de Triomphe, menyerang polisi, serta merusak dan menjarah mobil maupun toko.

Salah satu penduduk Hedwige Lebrun Paris Bonnie Kristian mengatakan daya beli masyarakat semakin berkurang setiap harinya. Penurunan ini disebabkan karena pemerintah menerbitkan kebijakan yang justru semakin membuat keuangan masyarakat menurun.

Baca Juga:
Menangi Pemilu, Calon Perdana Menteri Prancis Bakal Pajaki Ekspat

“Daya beli kami semakin berkurang setiap harinya karena kebijakan pajak, pajak dan pajak. Negara meminta kami untuk mengencangkan ikat pinggang kami. Tapi mereka berlaku sebaliknya, mereka hidup di atas standar dengan uang kami,” tegasnya di Paris, Senin (3/12).

Aksi unjuk rasa tersebut membuat 133 orang terluka yang 23 di antaranya adalah petugas polisi. Aksi berujung ricuh ini terjadi saat massa memenuhi jalan-jalan di ibukota dan berlaku anarkis sehingga polisi menembakkan gas air mata menggunakan meriam air untuk memadamkan kekerasan.

Tak hanya itu, pengunjuk rasa juga membakar mobil, mewarnai dinding dengan cat semprot (grafiti) hingga menghancurkan jendela. Usai aksi ini, para petugas harus menangani mobil-mobil hangus, pecahan kaca dan membersihkan dinding.

Baca Juga:
Respons Konflik Iran-Israel, Korsel Lanjutkan Diskon Tarif Pajak BBM

Polisi Paris Prefek Micher Delpuech menyatakan aksi unjuk rasa yang berujung anarkis ini belum pernah terjadi sebelumnya. Pasalnya, para pengunjuk rasa membawa palu, alat berkebun, baut, kaleng aerosol dan batu dalam konfrontasi fisik.

“Beberapa aktivis sayap kanan dan kiri terlibat dalam kerusuhan itu. Unjuk rasa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya,” tutur Delpuech.

Selain itum Jaksa Penuntut Paris Remy Heitz mencatat ada 378 orang yang masih ditahan oleh polisi, hingga 2 Desember 2018. “Ada 33 orang dari jumlah itu adalah warga di bawah umur,” ucap Heitz. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN