INDEKS HARGA KONSUMEN

Deflasi 0,05%, BPS Tetap Minta Waspadai Komponen Ini

Redaksi DDTCNews | Senin, 03 September 2018 | 13:17 WIB
Deflasi 0,05%, BPS Tetap Minta Waspadai Komponen Ini

Konferensi pers BPS. 

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks harga konsumen atau inflasi pada Agustus. Meski mencatat deflasi sebesar 0,05%, BPS memandang masih ada komponen yang harus diwaspadai pemerintah.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pemerintah masih harus mencermati inflasi volatile food atau komponen bergejolak yang tetap tinggi hingga Agustus 2018. Pasalnya, komponen ini menjadi salah satu penyumbang inflasi tahunan.

"Kita masih harus hati-hati karena volatile food masih tinggi yakni 4,97% secara year on year (yoy)," katanya usai konferensi pers, Senin (3/9/2018).

Baca Juga:
Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

Oleh karena itu, pemerintah diminta bertindak preventif untuk meminimalisir gejolak harga, khususnya untuk komoditas utama pangan nasional. Seperti beras dan telur ayam ras. Harga bahan makanan, sambungnya, masih perlu diwaspadai.

BPS mencatat deflasi untuk beberapa komponen pengeluaran, seperti harga bahan pangan sebesar 1,1%, sandang sebesar 0,07%, dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15%. Sementara, inflasi tertinggi terjadi di kelompok pendidikan sebesar 1,03%.

Berdasarkan komponennya, inflasi inti pada Agustus 2018 adalah sebesar 0,3% (month to month/mtm) dan 2,9% (yoy). Sementara, untuk komponen harga diatur pemerintah terjadi deflasi sebesar 0,06% (mtm) dan inflasi 2,55% (yoy).

Kelompok harga pangan bergejolak juga mengalami deflasi sebesar 1,24% (mtm) dan inflasi sebesar 4,97% (yoy). Secara umum inflasi tahun berjalan (year to date/ytd) sebesar 2,13% dan 3,20% (yoy). (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 06 Januari 2025 | 10:39 WIB KINERJA APBN 2024

Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

Sabtu, 04 Januari 2025 | 12:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Normalisasi Harga Pangan Diklaim Jadi Sebab Rendahnya Inflasi 2024

Kamis, 02 Januari 2025 | 13:11 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Desember 2024 0,44%, Didorong Harga Telur Ayam dan Cabai Merah

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

BERITA PILIHAN
Selasa, 07 Januari 2025 | 16:00 WIB PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Realisasi Kepabeanan dan Cukai 2024 Tak Capai Target, Ini Perinciannya

Selasa, 07 Januari 2025 | 15:00 WIB KPP PRATAMA PROBOLINGGO

Gelar Edukasi, Fiskus: Manfaat Coretax Tak Hanya soal Integrasi

Selasa, 07 Januari 2025 | 14:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Berbasis Transaksi Terbukti Masih Tumbuh di 2024

Selasa, 07 Januari 2025 | 14:00 WIB BELANJA PEMERINTAH

Kementerian Bertambah, Pemerintah Tak Perlu Bikin APBN-Perubahan

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:30 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Indonesia Masuk BRICS, Kemenlu: Demi Tatanan Global yang Inklusif

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:01 WIB PUBLIKASI DDTC

Cek Ketentuan DPP Nilai Lain dalam UU PPN, Unduh di Sini!

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:00 WIB PMK 115/2024

Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru soal Penagihan Utang Bea dan Cukai

Selasa, 07 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Berpemanis Bakal Diterapkan 2025? Begini Respons DJBC