OBLIGASI

Debut Penerbitan Blue Bond Indonesia, Sudah Tahu?

Redaksi DDTCNews | Senin, 17 Juli 2023 | 14:27 WIB
Debut Penerbitan Blue Bond Indonesia, Sudah Tahu?

Ilustrasi. Seekor anak penyu merangkak menuju laut usai pelepasliaran pada peresmian Turtle Conservation Community (TCC) binaan Pertamina di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Sabtu (10/6/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan Blue Bond pertama di pasar obligasi Jepang senilai JPY20,7 miliar pada Mei 2023.

Blue Bond tersebut merupakan 2 seri Samurai Bond (dengan tenor 7 dan 10 tahun) yang telah diterbitkan pemerintah Indonesia dalam denominasi yen Jepang. Adapun total Samurai Bond yang diterbitkan pemerintah senilai JPY104,8 miliar atau sekitar Rp11,34 triliun.

“Penerbitan Blue Bond ini diharapkan dapat mengundang minat investor, baik dari dalam negeri maupun internasional, untuk ikut serta dalam pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan di Indonesia,” tulis pemerintah dalam APBN Kita Edisi Juni 2023, dikutip pada Senin (17/7/2023).

Baca Juga:
Ketentuan Pelaporan PPh Atas Penjualan Saham Berubah, Jadi Lebih Cepat

Adanya debut tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang menerbitkan Blue Bond sesuai dengan prinsip International Capital Market Association (ICMA). Hal tersebut juga memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai sustainable development goals (SDGs).

Selain memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai SDGs, penerbitan Blue Bond juga dapat membantu diversifikasi portofolio keuangan Indonesia dengan memperluas instrumen keuangan yang tersedia dan mengurangi ketergantungan pada sumber pendanaan konvensional

Penerbitan Blue Bond juga dapat membantu diversifikasi portofolio keuangan Indonesia. Pasalnya, penerbitan Blue Bond bisa memperluas instrumen keuangan yang tersedia dan mengurangi ketergantungan pada sumber pendanaan konvensional.

Baca Juga:
PMK 81/2024 Perinci Ketentuan Bukti Potong PPh atas Penjualan Saham

Hasil dari penerbitan obligasi tersebut diharapkan dapat mendukung kebutuhan ekonomi biru, termasuk di dalamnya perlindungan pesisir, pengelolaan budidaya perikanan berkelanjutan, serta rehabilitasi mangrove.

Blue bond merupakan sarana penting guna mendanai konservasi dan pengelolaan sumber daya laut dan pesisir yang berkelanjutan. Blue Bond dapat membantu mengurangi kesenjangan pembiayaan Indonesia untuk SDGs.

Selain itu, Blue Bond turut berkontribusi pada tujuan Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Adapun forum ini dibentuk sebagai wadah kerja sama pembangunan negara kepulauan dan pulau kecil. Keberhasilan Indonesia tersebut dapat menjadi tonggak awal bagi negara anggota lainnya dalam pembiayaan agenda kelautan yang berkelanjutan.

Baca Juga:
BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Administrator United Nations Development Programme (UNDP) Achim Steiner mengatakan penerbitan Sovereign Blue Bond yang inovatif tersebut menjadi tonggak sejarah terbaru dalam pembangunan Indonesia.

“UNDP dengan bangga menandai tonggak sejarah terbaru ini … , sebagai bagian dari upaya kami yang lebih luas untuk mendukung negara-negara di seluruh dunia untuk menggalang US$13 miliar hingga saat ini menuju SDGs melalui obligasi tematik yang inovatif,” kata Achim, dikutip dari laman resmi UNDP.

Ke depan, penerbitan Blue Bond dapat melengkapi skema Green Sukuk yang sudah lebih dulu ada untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. (Abiyoga Sidhi Wiyanto/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 22 Desember 2024 | 07:30 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Perinci Ketentuan Bukti Potong PPh atas Penjualan Saham

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Senin, 16 Desember 2024 | 15:33 WIB HUT KE-17 DDTC

Download PDF Buku DDTC: Panduan Insentif Perpajakan Bahasa Inggris

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya